Palsukan Gelar, Anggota Parlemen Australia Barat Mundur

Dalam pengakuannya, ia juga salah menyebutkan sebuah medali sebagai penghargaan resmi dari otoritas Ingris, padahal sebenarnya ia membeli medali itu. Urban bersikeras, ia yakin 'sepenuhnya meski salah' bahwa itu adalah medali yang benar.
Medali itu sempat dipakai di beberapa acara resmi, dengan klaim palsu bahwa itu adalah penghargaan resmi yang ia dapatkan berkat tugasnya sebagai polisi di luar negeri.
Gangguan PTSD dijadikan alasan
Urban mengutip Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD) dalam pidato 6 menitnya di Parlemen Negara Bagian WA, tanpa secara langsung menyebutkan bahwa itu adalah penyebab skandal tersebut mencuat.
"Meski sebagian besar waktu saya bisa mengatasi PTSD yang saya derita, ketika mengalami tingkat stres yang tinggi, begitu sulit bagi saya untuk berfungsi baik," tutur Urban.
"Saya terus terang meminta maaf kepada Parlemen ini, saya meminta maaf kepada Menteri Utama dan berterima kasih atas pengertiannya."
Urban masuk dan meninggalkan Parlemen tanpa memberi kesempatan kepada media, yang telah menunggunya, untuk bertanya.
Sebelumnya, Menteri Utama WA, Mark McGowan, mengatakan bahwa ia sempat berbicara singkat dengan Urban pada hari Rabu (29/11/2017) malam.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia