PAM Jaya Terapkan Sistem KPBU untuk Tambah 1 Juta Sambungan Baru
Arief menambahkan, sistem KPBU yang diterapkan adalah salah satu cara agar perusahaan tetap menjaga kestabilan keuangan sambil memastikan proyek dapat berjalan sesuai rencana.
"Pola ini memungkinkan kita untuk menarik dana dari pihak ketiga tanpa harus terlalu membebani ekuitas perusahaan," jelasnya.
Melalui strategi tersebut, PAM Jaya berharap dapat menciptakan infrastruktur air bersih yang lebih efisien dan merata di seluruh Jakarta, mengurangi kesenjangan akses air bersih, serta mendukung pertumbuhan kota dengan memberikan layanan air perpipaan kepada lebih banyak pelanggan.
Dari data grand plan suplai dan pelanggan PAM Jaya, peningkatan jumlah pelanggan dicapai secara bertahap seiring penambahan pasokan air.
Seperti pada 2024 ada tambahan hingga 50.000 sambungan dengan suplai air sebesar 358 liter per sekon (LPS) dari Jatiluhur tahap I (208 LPS) dan Tirta Benteng (150 LPS).
Lalu pada 2025 ini, ditargetkan menjadi 192.663 sambungan dengan adanya pasokan tambahan hingga 2370 LPS dari Jatiluhur tahap II (1520 LPS), Pesanggrahan (250 LPS), dan Buaran III (600 LPS).
“Terus bertahap hingga pada 2030 bisa mencapai 100 persen warga Jakarta telayani air perpipaan dengan 10.92.225 sambungan,” tambah Arief. (mcr4/jpnn)
PAM Jaya memperluas jaringan distribusi air bersih di Jakarta melalui sistem Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi
- Komisi B DPRD DKI Beri Apresiasi Sekaligus Ingatkan Hal Penting Ini Kepada PAM Jaya
- Warga Citra Garden Sebut Kualitas Air Jauh Lebih Bersih, Enak
- Komisi B DPRD DKI: Langkah PAM JAYA Sesuaikan Tarif Sudah Tepat
- Tarif Air Bersih Naik 71 Persen, Francine Widjojo Menyurati Pj Gubernur DKI Jakarta
- Francine Widjojo Beraudiensi dengan Pemilik Rumah Susun, Minta PAM Jaya Tunda Kenaikan Tarif Air Minum
- DPRD DKI Minta Program Kartu Air Sehat Harus Tepat Sasaran ke Warga yang Membutuhkan