Pameran Buku Terbesar Angkat Sastra Turki
Rabu, 15 Oktober 2008 – 14:56 WIB

Pameran Buku Terbesar Angkat Sastra Turki
LONDON - Frankfurt Book Fair 2008 resmi dimulai kemarin (14/10). Agenda pameran buku tahunan terbesar di dunia tersebut tahun ini mengangkat topik utama tentang kesusastraan Turki. Berbagai karya sastrawan negeri yang terletak di dua benua itu, termasuk karya pemenang Nobel Sastra 2006 Orhan Pamuk, dipamerkan dan dibahas mendalam selama pameran yang akan berlangsung hingga 20 Oktober tersebut. Pengarang The Alchemist dan Eleven Minutes tersebut bahkan mulai menyebarluaskan karyanya dalam bentuk digital secara gratis. "Buktinya, penjualan buku-buku saya di Rusia langsung meningkat," lanjut pria Brazil yang didaulat membuka pameran bergengsi itu kemarin.
Jelang pembukaan even yang dihadiri penulis terkemuka Brazil Paulo Coelho itu, penyelenggara Frankfurt Book Fair merilis hasil megasurvei tentang kesiapan publik dunia menyambut era buku digital atau e-book. Dalam survei yang melibatkan lebih dari seribu profesional industri buku asal sekitar 30 negara tersebut, diketahui bahwa publikasi buku secara digital lebih diminati sekarang. Lebih dari 70 persen responden menyatakan sudah sangat siap menghadapi era e-book.
Baca Juga:
Kalangan penulis sama siapnya menyambut era baru itu. Paulo, misalnya, menganggap kemajuan teknologi internet tersebut sebagai suatu keuntungan. "Memublikasikan isi buku secara gratis lewat internet justru akan mendongkrak penjualan," tuturnya.
Baca Juga:
LONDON - Frankfurt Book Fair 2008 resmi dimulai kemarin (14/10). Agenda pameran buku tahunan terbesar di dunia tersebut tahun ini mengangkat topik
BERITA TERKAIT
- Prabowo Berencana Evakuasi 1.000 Warga Palestina ke Indonesia
- Sibuk Bela Palestina, Puluhan Mahasiswa Asing Diusir dari Amerika
- Permalukan Trump, Iran Tegaskan Ogah Berunding Langsung dengan Amerika
- Sesumbar, Donald Trump Klaim AS Lakukan Perundingan Langsung dengan Iran
- OKI Tuntut Penyelidikan Terkait Pembunuhan Pekerja Kemanusiaan di Gaza
- Demo di Akhir Pekan, Ribuan Warga Amerika Kecam Persekutuan Elon Musk & Donald Trump