Pamerkan Foto Bemo Sampai Wali Kota Zaman PKI
Dia menyatakan bahwa dulu ada bemo dan bajaj di angkutan umum di Surabaya. ”Kalau sekarang lihat bemo begini, saya juga heran, dulu kok mau ya saya naik bemo,” ungkapnya, lantas tertawa.
Risma berharap, setiap pengunjung yang datang ke museum tersebut akan terbawa dan mendapatkan penggam baran yang jelas tentang Surabaya pada masa lampau. Sebab, bukan hanya benda-benda yang bernilai historis yang dipajang, melainkan juga cerita di balik setiap barang yang dipamerkan itu. Dengan demikian, pengunjung tidak hanya mendapatkan kepuasan dengan berwisata, tetapi juga mendapatkan pengetahuan.
Di antaranya adalah cerita tentang Balai Pemuda pada masa lalu. Dulu Balai Pemuda adalah tempat pesta orang Belanda. Di sana juga masih terdapat banyak perabot pesta yang mewah seperti cangkir-cangkir yang digunakan zaman kolonial untuk menjamu tamu.
Cangkir-cangkir itu juga akan dipamerkan. ”Sebenarnya, di sana juga ada plakat yang bertulis ’Anjing Dilarang Masuk’.
Tapi, itu tidak untuk anjing dalam arti sebenarnya, tapi anjing yang artinya orang pribumi. Kalau sempat, kami juga akan ambil dan bawa ke sini,” papar Risma.
Museum tersebut juga akan mengungkap sejarah Kota Surabaya. Pemkot Surabaya berhasil mengumpulkan gambar wali kota zaman pendudukan Jepang dan Belanda. Bahkan, juga akan dipasang gambar wali kota Surabaya yang tidak perhah dipublikasikan pada era rezim PKI.
”Itu belum pernah terpublish. Tapi, yang namanya sejarah, kita kan harus jujur. Nah, lewat museum ini, kami akan tampilkan,” terangnya.
Setelah ditunda peresmiannya, Pemkot Surabaya memastikan bahwa Museum Surabaya, Jawa Timur akan dibuka Minggu besok (3/5). Jumat(1/5) semua
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala