Pamit dan Minta Diantar ke Stasiun Kota Terakhir Kali
Selama ini kata Farah, kakaknya yang bekerja di Bank BNI Cabang Parung setiap dua bulan sekali ke Jawa untuk mengunjungi suaminya. Sejak menikah 29 April 2012, mereka sering gantian tempat tinggal. “Kadang di Jawa Tengah, kadang juga di sini. Tergantung tugas dari suaminya,” jelas Farah.
Kesedihan juga dirasakan oleh Tantenya, Nini (42). Ia mengaku kaget dan tidak percaya kalau Sabtu (2/11) itulah terakhir kalinya Ia bertemu dengan menantunya tersebut.
Ayu yang merupakan putri dari Letkol Sumarno Kalsum itu sudah berangkat ke Purwodadi bersama keluarga besarnya, menunggu kedatangan jenazah. Rencananya Almarhum Rahmat akan dikebumikan di kampung halamannya.
Helikopter naas itu berangkat dari Bandara Juwata, Tarakan menuju ke Pos Perbatasan Indonesia-Malaysia di Malinau. Selain mengangkut 19 orang, Heli diketahui juga membawa material bangunan untuk pembangunan Pos Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia.
Capung mesin yang dibawa oleh Pilot Lettu CPN Agung Budiharjo berangkat pada pukul 9:09 Wita dari Bandara Juwata Tarakan menuju Desa Long Bulan melintasi Long Apung. Harusnya diperkirakan helikopter mendarat pada pukul 10:06.
Namun, hingga pukul 10:10 belum juga landing dan dikabarkan telah terbakar. Dari 19 penumpang, 13 diantaranya meninggal dunia dengan tubuh penuh luka bakar.(*)
SEBELUM peristiwa jatuhnya helikopter M-17 milik TNI AD di Kabupaten Malina, Kalimantan Utara, Sabtu (9/11) sejumlah firasat sudah dirasakan orang-orang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas