Pamit Kencan, Pria Bertato Ditemukan Tewas Mengapung di Kalimalang
jpnn.com - BEKASI - Identitas mayat pria bertato yang ditemukan mengapung di Sungai Kalimalang, Senin (2/2) lalu akhirnya terungkap. Berdasarkan kartu tanda penduduk (KTP) yang tersimpan di dompetnya diketahui namanya Ahmad Nasir (31), yang tinggal di Kampung Ditamulya, Kecamatan Sidareja, Cilacap, Jateng. Polisi juga menemukan uang Rp 500 ribu dan sebuah telepon seluler.
Kanit Reskrim Polsek Cikarang, AKP Arif Yuni Purwanto menjelaskan, Ahmad Nasir merupakan teknisi AC di Perumahan Metland. Dia sebelumnya sempat pamit kepada temannya untuk mengunjungi teman perempuannya untuk berkencan.
"Pada Sabtu (29/1) lalu sekitar pukul 19.00, korban pamit dengan rekannya untuk malam mingguan dengan pacar menggunakan angkutan umum,” katanya dilansir GoBekasi (Grup JPNN.com), Rabu (4/2).
Setelah berpamitan ke temannya, Ahmad tidak ada kabarnya kembali. Hingga akhirnya ia ditemukan tewas. Dari hasil autopsi, sambung Arif, pihak kepolisian tidak menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Namun ia mengaku belum mengetahui penyebab Ahmad tercebur ke sungai hingga meregang nyawa.
"Dari tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Diduga kuat korban tewas tenggelam sejak hari Minggu (1/2). Hal ini diketahui dari kondisi jasadnya sudah membengkak saat ditemukan,” katanya.
Mayat Ahmad Nasir kini telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.(neo/jpnn)
BEKASI - Identitas mayat pria bertato yang ditemukan mengapung di Sungai Kalimalang, Senin (2/2) lalu akhirnya terungkap. Berdasarkan kartu tanda
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS