PAN Akui Politik Aliran Makin Memudar

Evaluasi atas Kemenangan Jokowi

PAN Akui Politik Aliran Makin Memudar
PAN Akui Politik Aliran Makin Memudar
Taufik menambahkan, kalau dalam demokrasi yang sudah maju, kandidat yang bisa memanfaatkan swing voters dan bisa diterima oleh berbagai lapisan masyarakat lah yang akan punya potensi besar menang dalam kompetisi politik pilihan langsung. ”Demokrasi benar-benar berjalan, bagaimana lembaga survei sudah memrediksi tetapi di last minute ternyata hasilnya berbeda dari prediksi,” katanya.

   

Meski demikian, Taufik tidak sepenuhnya sepakat dengan anggapan sejumlah pihak, kalau fenomena kemenangan Jokowi di Pilgub DKI Jakarta telah menggambarkan kegagalan partai secara umum. Khususnya, yang menyebut kalau partai sudah semakin berjarak dengan pemilihnya.

Dia kemudian membeber kemenangan kandidat kepala daerah yang diusung partainya di sejumlah daerah beberapa waktu terakhir. Misalnya, kemenangan terakhir calon dari PAN di Singkawang, Kalimantan Barat, atau juga di Cilacap, Jawa Tengah. ”Tidak bisa dikatakan ini kegagalan partai, sebagaimana tidak bisa pula digeneralisir dengan kekuatan politik nantinya di 2014,” paparnya.

   

PAN termasuk dalam rombongan partai-partai pendukung pasangan Fauzi Bowo (Foke) – Nachrowi Ramli (Nara). Bahkan, bukan seperti Partai Golkar, PPP, atau PKS, partai berlambang matahari terbit itu termasuk partai yang sejak awal memang sudah mengusung pasangan kandidat yang oleh hasil quick count dinyatakan kalah dari pasangan Jokowi-Ahok tersebut.  

   

JAKARTA – Fenomena kemenangan Jokowi-Ahok di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta makin meyakinkan partai-partai bahwa politik aliran di Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News