PAN Apresiasi Langkah Politik Gita Wirjawan

jpnn.com - JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) mengapresiasi langkah Gita Wirjawan yang memutuskan mundur dari posisinya sebagai menteri perdagangan. Menurut Wakil Ketua Umum PAN, Dradjad H Wibowo, keputusan Gita mundur merupakan langkah terhormat.
"Itu keputusan yang bagus dan sangat terhormat. Saya mengapresiasinya," ujar Dradjad saat dihubungi, Jumat (31/1).
Ekonom yang pernah duduk di Komisi Keuangan dan Perbankan DPR itu menambahkan, sebenarnya tidak ada aturan yang mengharuskan Gita mundur dari posisi menteri karena ikut konvensi calon presiden (capres) di Partai Demokrat. Terlebih lagi, Gita juga belum dinobatkan sebagai capres yang akan diusung PD.
"Sebenarnya tidak ada kewajiban apapun bagi Gita untuk mundur sebagai Mendag. Secara legal, tidak ada peraturan perundang-undangan apapun yang mengharuskannya. Secara etika moral pun yang bersangkutan tidak dituntut mundur karena menjadi peserta konvensi," paparnya.
Dradjad pun meyakini Gita tidak akan memenangi konvensi atau diusung sebagai capres. Meski demikian, Dradjad tetap berharap Gita mengambil keputusan terbaik.
"Saya masih belum yakin Gita bisa menjadi capres. Tapi sebagai teman, saya berharap yang terbaik untuk dia dan keluarganya," pungkas Dradjad. (chi/jpnn)
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) mengapresiasi langkah Gita Wirjawan yang memutuskan mundur dari posisinya sebagai menteri perdagangan. Menurut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Keren! Usulan Honorer R2/R3 Sudah Masuk, tetapi Dilaporkan karena Ada Dugaan Konflik Kepentingan
- Begitu Pensiun, PPPK Tidak Mendapatkan Apa Pun
- Marak PHK, Wamenaker: Masih Banyak Lapangan Kerja
- Bank Mega & IHH Healthcare Singapura Bersinergi Beri Layanan Kesehatan bagi Nasabah MegaFirst
- Bamus Betawi Berpartisipasi dalam Kegiatan Internasional Malaysia Madani
- Level Up Peradi: UU Desain Industri Sudah Kedaluwarsa, Harus Direvisi