PAN Diundang ke Istana, Zulhas: Perlu Amendemen UUD 1945
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas menceritakan awal mula dirinya diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti rapat bersama pimpinan parpol koalisi pemerintah di Istana Negara, Rabu (28/8).
Zulhas mengaku dihubungi Sekretaris Kabinet Pramono Anung enam hari sebelum pertemuan digelar.
Pram melalui sambungan telepon menjelaskan akan ada pertemuan Jokowi dengan pimpinan parpol koalisi pemerintah.
"Saya enggak tahu kalau ada pertemuan besar," ujar pria yang juga menjabat Wakil Ketua MPR itu saat menghadiri rapat kerja nasional PAN di Jakarta Selatan, Selasa (31/8).
Zulhas kemudian merasa kaget saat datang kabar dari Sekjen PAN Eddy Soeparno sehari sebelum pertemuan digelar.
Sebab, Eddy menjelaskan bahwa petinggi PAN diminta hadir menemui Jokowi bersama pimpinan parpol koalisi.
"Tum, kita diundang ini ketua-ketua partai koalisi dan sekum hadir," kata Zul menirukan ucapan Eddy.
Zulhas mengaku tidak bicara banyak saat pertemuan pimpinan parpol koalisi pemerintah dengan Jokowi.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas menceritakan awal mula dirinya bisa diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti rapat bersama pimpinan parpol koalisi pemerintah di Istana Negara, Rabu (28/8).
- Soal PPN 12 Persen, Saleh PAN: Jangan Saling Menyalahkan
- Viva Yoga Sebut 4 Menteri Gabung Bukti PAN Garda Terdepan Kawal Prabowo
- Putri Zulhas Singgung Pentingnya Kemandirian Pangan saat Workshop PAN
- PAN Sambut Positif Usul Prabowo soal Kepala Daerah Dipilih DPRD
- Sidang Doktoral di UI Soal Transformasi Partai, Eddy Soeparno Dapat Nilai Cumlaude
- Prabowo - Jokowi Bertemu Lagi, Saleh: Ini Contoh Baik