PAN Gabung ke Parpol Koalisi Pendukung Jokowi, Adi Prayitno: Tak Heran
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno mengomentari soal bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi partai politik koalisi pendukung pemerintahan Presiden Jokowi.
Menurut Adi, keputusan PAN masuk gerbong parpol pendukung pemerintahan Jokowi tidak dalam posisi berharap mendapat jatah kursi menteri.
"PAN posisinya tentu pasif, tidak dalam posisi menawarkan diri masuk koalisi dengan konsesi menteri. Tentunya PAN sudah mengukur posisinya tidak dalam kapasitas meminta. Namun, kalau diajak tentunya PAN selalu siap," kata Adi kepada JPNN.com, Kamis (26/8).
Adi menilai PAN selalu punya magnet tersendiri untuk bisa dirangkul oleh kelompok penguasa pemerintahan, siapa pun presidennya.
"Karena (PAN) dinilai merepresentasikan suara politik Muhammadiyah. Salah satu ormas besar di negara ini," ujar Adi.
"Tak heran, sekalipun jagoan PAN kalah pilpres, selalu saja PAN selalu masuk dalam skema koalisi pemenang. Entah bergabung di awal, di tengah, atau di akhir pemerintahan," sambung pengamat politik dari UIN Syraif Hidayatullah Jakarta itu.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Johnny G Plate menyebut Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai sahabat baru dalam koalisi partai politik pendukung Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Johnny menyatakan hal itu usai pertemuan petinggi partai koalisi dengan Presiden Jokowi yang digelar Rabu (25/8).
Pengamat politik Adi Prayitno mengomentari soal bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi partai politik koalisi pendukung pemerintahan Presiden Jokowi, simak selengkapnya
- Kunjungi Jokowi di Solo, Zulhas Minta Perlindungan Politik?
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Tepis Isu KIM Plus Goyah, PAN Tegaskan Tetap Solid Menangkan Ridwan Kamil
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Saleh Daulay: Awal Kepemimpinan Prabowo Dibuka dengan Harapan, Banyak yang Mendoakan
- Akbar Yanuar