PAN Makin Dekat dengan NU dan Jadi Pilihan Konkret Nahdiyin di 2024
jpnn.com, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) makin menyatu bersama Nahdlatul Ulama (NU) utamanya dalam persoalan pengabdian tulus kepada masyarakat.
Oleh karenanya, tidak heran PAN kian menjadi partai politik (parpol) pilihan warga NU atau nahdiyin.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ahmad Rizki Sadig mengatakan PAN secara tegas telah menjadi partai politik (parpol) terbuka untuk semua golongan.
PAN merasa beruntung karena beberapa kader merupakan keluarga langsung dari kiai pesantren terkemuka.
"Ini merupakan terobosan yang belum pernah terjadi sebelumnya membuat PAN optimistis menggandeng banyak pihak termasuk NU," kata Rizki kepada wartawan, Senin (10/7).
PAN saat ini menjadi partai yang digandrungi banyak nahdiyin. Hal itu karena mempunyai tokoh ketua PBNU dukung PAN seperti Gus Yahya, Gus Syaiful, Gus Afif, dan Gus Sakti.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan PAN mempunyai pendukung besar dari kelompok elite masyarakat seperti kalangan NU.
Memiliki kader dari tokoh PBNU membuat PAN semakin menguatkan daya elektoral PAN di Pemilu mendatang.
Apalagi hal tersebut didukung dengan beragam program pro rakyat seperti memberikan sembako gratis, menyalurkan bantuan pendidikan, serta menyediakan beasiswa gratis.
"Ada beragam dukungan untuk partai PAN sampai elite masyarakat, maksud dari itu seperti ketua PBNU. Banyak para tokoh penting NU dukung PAN yang menghasilkan daya elektoral," ungkap Dedi. (cuy/jpnn)
Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi pilihan konkret warga nahdiyin pada Pemilu 2024.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Pra MLB NU Soroti Jabatan Gus Ipul di PBNU
- Putri Zulhas Singgung Pentingnya Kemandirian Pangan saat Workshop PAN
- Cicit Pendiri Nahdlatul Ulama Prihatin Mendengar Rencana MLB NU
- FGD Pra-MLB NU: PBNU Melanggar Nilai Cinta Kasih & Kesatuan
- Kiai Toni Wanggai Sebut Nahdiyin Papua Kecewa sama PBNU
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini