PAN Merapat ke Koalisi Jokowi, PA 212 Ambil Ancang-Ancang

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif mengatakan pihaknya belum berbicara memberikan dukungan politik pada partai oposisi yang tersisa setelah PAN bergabung dengan koalisi pemerintah.
Setelah PAN merapat ke koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat ini tinggal dua parpol oposisi di DPR, yaitu PKS dan Partai Demokrat.
"Kami belum bicara dukung mendukung partai apa pun," kata Slamet Ma'arif saat dihubungi JPNN.com, Rabu (15/9)
Menurut Slamet, PA 212 akan tetap bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah meski partai pimpinan Zulkifli Hasan yang mereka dukungan pada Pilpres 2019 bergabung dengan koalisi Jokowi.
"Mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak sesuai konstitusi dan ajaran agama," tegasnya.
Slamet Ma'arif juga menyatakan pihaknya akan menyikapi bergabungnya PAN ke koalisi Jokowi mengacu hasil Ijtima Ulama ke-4 pada 5 Agustus 2019.
Dia menjelaskan dalam Ijtima Ulama itu, PA 212 berkomitmen akan menjaga jarak dengan kekuasaan termasuk parpol koalisinya.
PA 212 juga mengambil ancang-ancang menjauhi PAN yang sudah menyatakan diri mendukung pemerintahan Jokowi.
Ketum PA 212 Slamet Ma'arif menanggapi merapatnya PAN, parpol yang mereka dukung pada Pemilu 2019 ke koalisi Jokowi.
- 24 Jam Nonstop, Posko Mudik Lebaran DPW PKS Banten Sediakan Fasilitas Pijat Relaksasi
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Agust Jovan Latuconsina Layak Jadi Wasekjen Demokrat: Energik dan Bertalenta
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Putri Zulkifli Hasan Melepas 1.500 Peserta Mudik Gratis Bersama PAN