PAN Minta Semua Proyek Infrastruktur Dievaluasi

jpnn.com, JAKARTA - Kecelakaan kerja di proyek infrastruktur yang menjadi program pemerintah terus terjadi.
Terakhir tiang girder Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu ambruk mengakibatkan 7 pekerja mengalami luka-luka.
Sebelumnya jalur kereta Bandara Soekarno Hatta Longsor, lalu kejadian crane pengangkat Beton DDT di Matraaan ambruk, Beton girder proyek LRT Pulo Gadung roboh, Beton Girder proyek jalan tol Depok -Antasari roboh dan berbagai peristiwa kecelakaan lainnya.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PR) yang bertanggung jawab atas keseluruhan proyek infrastruktur melakukan evaluasi dan untuk sementara proyek yang elevated seperti jembatan layang hingga LRT akan dimoratorium.
Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengingatkan, demi keamanan publik dan keselamatan pekerja, sejumlah proyek infrastruktur mestinya dievaluasi dan dimoratorium sehingga semua aspek memenuhi standar keamanan dan kenyamanan publik.
“Saya kira tidak hanya proyek-proyek elevated saja yang harus di-moratorium, tetapi seluruh proyek infrastruktur perlu dikaji aspek keselamatannya”, kata Eddy Soeparno di Jakarta, Selasa (20/2), menanggapi maraknya kasus kecelakaan proyek infrastruktur.
Eddy menjelaskan proyek proyek infrastruktur yang dikebut pembangunannya di Indonesia akan berpotensi menomorduakan kualitas dan keselamatan pekerja.
Akibatnya, hasilnya tidak memenuhi standar, berisiko mengalami kerusakan dan berbahaya bagi pekerja dan publik pemakainya.
Demi keamanan publik dan keselamatan pekerja, sejumlah proyek infrastruktur mestinya dievaluasi dan dimoratorium.
- Eks Wakapolri: Dakwaan KPK Terhadap Hasto Dilebih-lebihkan, Pasal Pokok Juga Tak Jelas
- 90 Persen Kasus Glaukoma Tidak Terdeteksi, Segera Lakukan Pemeriksaan Rutin
- Sultan Apresiasi Pemerintah Lakukan Transfer Tunjangan Guru ASN Secara Langsung
- Anggap Perkara Hasto Bentuk Pesanan, Maqdir Singgung Pemecatan Jokowi dan Keluarga
- Soedeson Tandra DPR Apresiasi Kapolri Menindak Tegas Kepada Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar
- Akademisi: Sebagian WNI di Suriah Layak Mendapat Kesempatan Kedua