PAN Perkarakan Senator Terduga Otak Persekusi Abdul Somad
jpnn.com, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) ikut mempersoalkan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Arya Wedakarna yang diduga mengotaki pengusiran dan persekusi terhadap Ustaz Abdul Somad saat bersafari dakwah di Bali pekan lalu. Karena itu, PAN melaporkan senator asal Bali itu ke Badan Kehormatan DPD.
Menurut Ketua DPP PAN Yandri Susanto, partainya melaporkan Arya atas dasar aspirasi masyarakat di Riau. Ustaz Abdul Somad memang berasal dari Riau dan mengajar di sebuah universitas negeri di Pekanbaru.
"Atas usul Jon Erizal anggota DPR dari Riau, maka kami akan mengadukan Saudara Arya Wedakarna kepada Badan Kehormatan DPD RI," kata Yandri di gedung parlemen, Jakarta, Kamis (14/12).
Selain berencana melapor ke BK DPD, PAN juga meminta Polri memproses laporan yang sudah dilayangkan masyarakat atas dugaan persekusi itu. Yandri meminta Polri berlaku adil.
Menurut Yandri, harus ada tindakan yang memunculkan efek jera guna menghentikan aksi-aksi persekusi. Karena itu dia mendorong Polri segera melakukan proses hukum kepada oknum yang tidak Pancasilais dan intoleran di Bali.
"Saya sampaikan kepada Pak Tito (Kapolri Tito Karnavian, red) dan jajarannya, kalau polisi tidak mengusut itu secara tuntas dan membiarkan itu seperti biasa dan tidak ada efek terhadap negeri ini, ya silakan," ungkapnya.(boy/jpnn)
Partai Amanat Nasional (PAN) ikut mempersoalkan senator asal Bali, Arya Wedakarna yang diduga mengotaki persekusi dan pengusiran terhadap Ustas Abdul Somad.
Redaktur & Reporter : Boy
- Mendes Yandri Ajak Kader Muhammadiyah Bersinergi Memajukan Seluruh Desa di Indonesia
- Putri Zulhas Singgung Pentingnya Kemandirian Pangan saat Workshop PAN
- Mendes Yandri Sebut Alokasi Dana Desa untuk Ketahanan Pangan Tak Boleh Kurang 20 Persen
- Hadiri Kick Off HKSN 2024, Mendes Yandri Ajak Masyarakat Suburkan Jiwa Gotong Royong
- Mendes Yandri Susanto Ajak Seluruh Kades Manfaatkan Dana Desa untuk Ketahanan Pangan
- PAN Sambut Positif Usul Prabowo soal Kepala Daerah Dipilih DPRD