PAN Tak Terbebani Bongkar Mafia Pajak
Jumat, 25 Februari 2011 – 11:38 WIB
Persoalan mafia pajak berbeda dengan kenaikkan harga BBM ataupun Century yang kedua masalah itu ada dugaan pemerintah telah melakukan pelanggaran terhadap undang-undang sehingga layak dibentuk panitia angket DPR untuk menyelidikinya. Untuk mafia pajak, menurut Tjatur, tidak ada kebijakan pemerintah yang bisa dinilai telah melanggar undang-undang.
“Lagi pula, banyak pertanyaan yang melatari usulan angket mafia pajak yang bisa diselesaikan melalui panja yang sudah ada di Komisi III saat ini,’ terangnya.
Wakil Ketua Komisi III DPR itu menambahkan, partainya berkomitmen membongkar mafia perpajakan hingga keakar-akarnya karena PAN tidak mempunyai masalah apapun terkait perpajakan itu.
"PAN sebagai partai yang lahir pasca reformasi tentunya mempunyai semangat yang lebih besar dalam memberantas korupsi karena tidak ada beban masa lalu," ujarnya. Sementara itu, kalangan LPHSN (Lembaga Penegakan Hukum dan Strategi Nasional) Achmad Rivai, mengatakan, dengan penolakan di rapat paripurna DPR tersebut, maka di mata rakyat, pamor politik Partai Demokrat cs jeblok, sedangkan Golkar dan PKS diuntungkan.
“Masyarakat awam mencap partai-partai yang menolak angket, bagian dari mafia pajak. Karena menolak angket tidak menginginkan mafia pajak diungkap. Rakyat yang kecewa, karena mereka telah melalaikan kepentingan-kepentingan publik yang diembannya,” kata bekas pengacara KPK itu, kepada wartawan di Jakarta, kemarin.
JAKARTA – Partai Amanat Nasional (PAN) membantah anggapan yang menyebutkan, partainya melindungi para mafia pajak, karena menolak hak angket
BERITA TERKAIT
- Sedih Lihat Hubungan Mega-Jokowi, Effendi Simbolon Ajak Keduanya Berdamai
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto
- Deddy Sitorus Ungkap Anomali dari Banyaknya Spanduk yang Serang PDIP
- PBB Bersiap Gelar Muktamar ke-VI di Bali untuk Memilih Ketum yang Baru
- Ada yang Ingin Mengacak-acak Internal PDIP, Mega Perintahkan Satgas Siaga-1
- Endus Potensi Serangan Menjelang Kongres V, PDIP Siaga Satu