PAN Terkungkung 'Kotak' Muhammadiyah
Jumat, 08 Januari 2010 – 18:54 WIB
BATAM - Direktur Eksekutif IndoBarometer M Qodari menyarankan agar Partai Amanat Nasional (PAN) keluar dari kotak Muhammadiyah. Menurutnya, kalau bertahan dengan posisi di kotak Muhammadiyah, sulit bagi PAN untuk bisa meraih posisi nomor 2 atau 3 di masa-masa datang.
"Yang terbaik PAN segera keluar dari kotak Muhammadiyah, sebab secara obyektif perolehan suara yang didapat oleh PAN dalam dua kali pemilihan umum tidak lebih dari 10 persen suara dari keseluruhan jumlah suara yang dipunyai Muhammadiyah," kata Qodari dalam diskusi di Media Center, Kongres PAN III di Kota Batam, Jumat (8/1).
Selain menyarankan PAN keluar dari Muhammadiyah, Qodari juga meminta DPP PAN memberikan apresiasi terhadap para kepala daerah berprestasi yang berasal dari kader PAN. "Mereka itu adalah aset partai yang mampu mendulang suara pemilih secara signifikan yang datangnya dari daerah. Jangan seperti Partai Demokrat, yang mayoritas suaranya 'diimpor' dari Jakarta."
Sebagai partai yang lahir di era reformasi sesungguhnya PAN sudah memiliki sebuah keuntungan sejarah. Masyarakat sangat menaruh harapan besar agar PAN tidak membuat kesalahan. Berbeda dengan Golkar, yang dinilai masyarakat sah-sah saja jika melakukan kesalahan karena Golkar adalah produk Orde Baru.
BATAM - Direktur Eksekutif IndoBarometer M Qodari menyarankan agar Partai Amanat Nasional (PAN) keluar dari kotak Muhammadiyah. Menurutnya, kalau
BERITA TERKAIT
- ASN Kota Bogor Diingatkan Jaga Netralitas Menjelang Pilkada
- Di Hadapan Menhan-Panglima TNI, Legislator Bicara Kasus di Sumut, Prajurit Jangan Terpancing
- Hasto PDIP: Bu Megawati Mencoblos di Kebagusan bareng Keluarga
- Anggota Bawaslu Lolly Suhenty Minta Pengawas Ad Hoc Cermat Tanggapi Surat Edaran KPU
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Prabowo Bertemu MBZ, Targetkan Investasi Dagang Rp 158 Triliun