PAN Tolak Anggaran Bawaslu Dipangkas
Senin, 17 Juni 2013 – 12:33 WIB
"Jika partisipasi rendah maka akan menurunkan kualitas demokrasi. Dengan kondisi seperti ini maka variabel representasi atau derajat keterwakilan rakyat di Pemilu Legislatif dan atau derajat legitimasi Presiden di pilpres juga dalam kadar rendah. Itu problem krusial bagi Indonesia," katanya.
Baca Juga:
Karena itu pemerintah menurutnya harus selektif dalam melakukan efisiensi anggaran. Tidak boleh atas nama keadilan, semua lembaga dan kementerian dipotong seragam. "Harus ada program prioriitas dalam membangun bangsa," katanya.
Sebelumnya anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Nelson Simanjuntak, menyatakan dari Rp 850 miliar anggaran yang telah disetujui pemerintah untuk pembentukan Panwascam dan PPL, terpaksa masih harus dipangkas Rp 75 miliar lagi.
Padahal anggaran yang mereka ajukan semula mencapai Rp 3 triliun. Jumlah tersebut akan digunakan untuk pembentukan, biaya operasional dan honorarium Panwascam dan PPL di seluruh Indonesia untuk menyukseskan Pemilu 2014.
JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi, tidak setuju anggaran pembentukan Panitia Pengawas Kecamatan
BERITA TERKAIT
- Jateng Muda Banyumas Deklarasi Menangkan Luthfi-Yasin di Pilkada 2024
- Mardiono Ajak Kader PPP Kerja Maksimal Menangkan Pilkada di NTB
- Ribuan Buruh Surabaya Bersemangat Memenangkan Khofifah-Emil
- Pamatwil Polda Riau Tinjau Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024 di Rokan Hulu
- Ikut Kampanye Luthfi-Yasin, Jokowi: Saya Datang karena Saya Dukung
- Kiai Ma'ruf: PKB Konsisten Memperjuangkan Nilai-Nilai Keberagaman