PAN Yakin Bakal Jadi Penentu Pemenang Pilpres
jpnn.com - JAKARTA - Meski hasil pemilu legislatif belum juga diketahui secara pasti, namun Partai Amanat Nasional (PAN) justru semakin percaya diri menghadapi pemilu presiden (pilpres). PAN meyakini bisa memainkan peran penting dalam format koalisi untuk pilpres Juli nanti.
Wakil Ketua Umum PAN, Dradjad H Wibowo mengatakan, partainya mengincari setidaknya satu kursi dari 77 daerah pemilihan. Namun, Dradjad mengatakan bahwa kemungkinan besar kursi DPR untuk PAN di atas 60 buah, sehingga bisa menjadi penyeimbang dalam koalisi pasca-pileg. “Kalau kursi PAN cukup besar, minimal tidak jauh dari 60 kursi, maka peluang sebagai pemegang balance of power akan sangat besar," katanya, Sabtu (22/3).
Dipaparkannya, partai dengan minimal 60 kursi di DPR tentu punya daya tawar kuat. Dengan posisi itu pula Dradjad meyakini partainya bisa memainkan peran penting. “Posisi itu bisa menjadi penentu dalam pemenangan pilpres," kata mantan anggota DPR RI periode 2004-2009 itu.
Meski demikian Dradjad menegaskan bahwa partainya belum memutuskan partai yang menjadi mitra koalisi untuk pilpres nanti. Sebab, sejauh ini partai pimpinan Hatta Rajasa itu baru sebatas menjalin komunikasi intensif dengan tokoh-tokoh partai lain.
"Bang Hatta dengan Jokowi sangat dekat. Demikian juga dengan Bu Megawati, Mas Prabowo, Bang Ical. Dengan keluarga SBY sudah jelas," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPP PAN, Tjatur Sapto Edy. Menurutnya, survei yang dilakukan internal PAN menunjukkan partai berlambang matahari itu akan masuk ke dalam empat besar peraih suara terbanyak di pileg. "Berdasarkan survei terakhir kami, posisi PAN di pemilu legislatif itu adalah empat besar. Artinya kalau partai menengah bergabung, posisi tawarnya sangat kuat," katanya.
Ditambahkannya pula, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas permohonan uji materi UU Pilprs yang diajukan Yusril Ihza Mahendra membuat pilpres nanti paling banyak diikuti empat pasang calon. Sebab, dengan putusan MK maka syarat mengusung pasangan capres berdasarkan persentase suara di pemilu legislatif akan menggiring parpol-parpol untuk berkoalisi.
Tjatur menambahkan, selama ini PAN sangat terbuka dalam membuka komunikasi dengan partai-partai lain. Di sisi lain, kata Tjatur, ada partai yang justru sulit bekerjasama dengan partai lainnya sehingga hal itu menjadi peluang bagi PAN. “PAN bisa dengan siapa saja karena selalu menjalin hubungan baik," katanya.
JAKARTA - Meski hasil pemilu legislatif belum juga diketahui secara pasti, namun Partai Amanat Nasional (PAN) justru semakin percaya diri menghadapi
- Ahli Waris Korban Erupsi Lewotobi Dapat Santunan Rp 135 Juta
- Prakiraan Cuaca Hari Ini di Jakarta, Hujan Mulai Siang
- Ada Honorer Putus Kontrak Lolos Seleksi PPPK 2024, BKPSDM Kecolongan, Begini Ceritanya
- Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi, Pegadaian Hadir untuk Masyarakat Bukan Hanya Soal Bisnis
- Gus Mensos Ungkap Hasil Rapat dengan Menteri KPK
- Aliansi Pemuda Cianjur Tuntut Kematian Peserta Pengobatan Gratis Diusut