Panas, Bawaslu Tambah Pengawas dari Luar Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Tensi pemungutan suara Pilkada DKI putaran kedua hari ini yang diprediksi panas, membuat Bawaslu mengambil langkah yang tidak biasa.
Bawaslu memutuskan menambah personel pengawas pada pemungutan suara kali ini, dan didatangkan dari luar Jakarta.
Komisioner Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan, tensi politik yang panas di Pilkada DKI Jakarta membutuhkan pengawasan yang ekstra.
Pasalnya, kerasnya persaingan antara dua paslon membuat potensi adanya tindakan yang menghalalkan segara cara sangat mungkin terjadi. Termasuk melakukan pelanggaran dan kecurangan.
Untuk itu, lanjutnya, pengawas dalam pelaksanaan pilkada DKI Jakarta hari ini pun harus dilakukan secara ekstra. Sehingga butuh back up dari daerah.
“Temen-temen daerah (bawaslu provinsi) datang, dan membantu temen-temen DKI (Bawaslu DKI Jakarta),” ujarnya di kawasan Sarinah, Jakarta, kemarin (18/4).
Bagja mengatakan, jumlah pengawas yang bisa melakukan pendampingan dilapangan saat ini sangat minim. Jumlahnya hanya tiga orang untuk setiap kotanya.
Padahal, di setiap kota ada banyak pengawas TPS yang harus dilakukan supervisi, khususnya jika terjadi gejolak di lapangan.
Tensi pemungutan suara Pilkada DKI putaran kedua hari ini yang diprediksi panas, membuat Bawaslu mengambil langkah yang tidak biasa.
- Ribuan Warga Tumpah Ruah Saat Kampanye Abdul Wahid yang Dihadiri UAS di Teluk Meranti
- Bawaslu Siapkan 7.382 Pengawas TPS Untuk Pencoblosan di Kalsel
- Pengawas TPS Diingatkan Jaga 3 Hal Penting
- Bawaslu Terima Ratusan Aduan dan Temuan Dugaan Kades Tak Netral di Pilkada 2024
- Di Debat Kedua, RK-Suswono Janjikan Sekolah Negeri dan Swasta Gratis di Jakarta
- PDIP Merespons Dugaan Pengerahan Kades untuk Memenangkan Paslon di Pilgub Jateng