Panas Bulan April Pecahkan Rekor Dunia
jpnn.com - WASHINGTON-- Suhu panas di bulan April lalu, menorehkan catatan tersendiri. Menurut lembaga yang mengurusi soal kelautan dan iklim Amerika, atau The National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), suhu panas tersebut merupakan yang terpanas selama empat tahun belakangan ini.
NOAA mencatat suhu rata-rata bulan lalu adalah 58,1 derajat Fahrenheit atau 14,5 derajat Celsius yang artinya naik 0,77 C lebih hangat daripada rata-rata seabad lalu.
Menurut laman huffingtonpost, Rabu (21/5), terakhir kali suhu rata-rata bulanan dunia yang lebih dingin dari biasanya terjadi di bulan Februari 1985.
"Panas bulan April ini terutama didorong perubahan kondisi di Siberia dan Eurasia," kata ilmuwan NOAA Jessica Blunden.
Amerika Serikat dan Kanada mengalami sedikit pengecualian. Kanada sedikit lebih dingin dari biasanya dan Amerika Serikat justru mengalami suhu rata-rata lebih hangat dari umumnya.
Sebelumnya, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan aktivitas manusia dan juga siklus tahunan matahari.
Meningkatnya suhu global berimbas pada perubahan alam seperti naiknya permukaan air laut, serta meningkatnya intensitas cuaca yang ekstrem. (esy/jpnn)
WASHINGTON-- Suhu panas di bulan April lalu, menorehkan catatan tersendiri. Menurut lembaga yang mengurusi soal kelautan dan iklim Amerika, atau
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Berseragam Militer Tentara Israel, 3 Sandera Dibebaskan Hamas
- Megawati dan Paus Fransiskus Bahas Pancasila hingga Pemanasan Global
- Megawati dan Paus Fransiscus Bertemu, Suasananya Seperti Ini
- PM Israel Lontarkan Ide Lokasi Baru Negara Palestina di Arab Saudi
- Zelenskyy: Masalahnya, Putin Takut Berbicara dengan Saya soal Mengakhiri Perang
- Donald Trump: Israel akan Menyerahkan Jalur Gaza kepada AS