Panas! Demo dan Walk Out Warnai Rekapitulasi Suara

Panas! Demo dan Walk Out Warnai Rekapitulasi Suara
Habibudin, perwakilan saksi pasangan Dicky Candranegara-H Denny Romdony protes ke KPU Kota Tasikmalaya saat Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara di Gedung Sari Gunung Salem, Tawang, kemarin (22/2). Foto:yanggi f irlana / radar tasikmalaya

Jawaban yang diberikan Kholis tidak memuaskan Habibudin, karena lebih menjelaskan aturan dan sebagainya. Habibudin langsung bereaksi. Dia meminta KPU membuka kotak suara yang dianggap bermasalah. Namun KPU tidak kunjung melakukannya.

Tanpa menunggu lama, Habibudin langsung mengambil sikap. Dia maju ke hadapan pimpinan rapat pleno. Dia berteriak atas ketidakpuasannya. Habibudin juga menendang kotak suara Kecamatan Cibereum yang berjajar di depannya. Dia langsung bergegas ke belakang bersama kerumunan para peserta rapat lainnya yang sudah mulai tegang.

Tidak berselang lama, Habibudin kembali lagi ke depan. Dia menyatakan diri untuk tidak melanjutkan mengikuti rapat pleno yang diakhir sambil menendang kotak suara Kecamatan Cipedes.

Hal tersebut direspon H Miftah Fauzi, ketua Koalisi Perubahan, pengusung Dede-Asep, yang pada saat itu menjadi saksi. Tokoh Tasik itu juga bergegas meninggalkan rapat yang diikuti para pendukung dari tim pasangan calon nomor urut 3 itu.

Walaupun tinggal saksi dari pasangan calon nomor urut 2, rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara tetap dilanjutkan. KPU pun mengesahkan hasil rekapitulasi tersebut menjadi produk hukum. Karena menurut Kholis, rekapitulasi tetap sah. Karena saksi dan peserta lainnya hanya sebatas peserta rapat saja.

Habib menjelaskan, pihaknya mengharapkan KPU fair. Ketua KPU Kholis, kata dia, janji akan membuka kotak suara yang dianggap bermasalah oleh tim. Tapi kenyataannya ketika sudah memasuki forum keberatan kotak suara tersebut tidak kunjung dibuka untuk mengetahui permasalahannya.

“Ya jelas kami kecewa dan tidak puas (dengan penjelasan KPU),” terangnya kepada wartawan kemarin.

Padahal, kata Habib, pihaknya tidak mempermasalahkan hasilnya karena sudah legowo. Hanya yang dipertanyakan proses, jangan sampai dia menerima hasil dari proses yang salah. Misalnya, ada temuan surat keterangan (suket) kolektif atau tidak berdasarkan by name by addres.

 Protes berujung aksi walk out tim sukses pasangan calon wali kota dan wakil wali kota mewarnai rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News