Panas Di Jalanan, Panas Di Senayan
Koalisi Curigai Usul Interpelasi Golkar
Rabu, 01 September 2010 – 08:08 WIB
JAKARTA - Koalisi pendukung pemerintah DPR kembali memperlihatkan sikap tak kompak. Golkar yang kini menjadi motor interpelasi soal masalah perbatasan dengan Malaysia tidak mendapat dukungan dari sesama mitra. Manuver partai yang dipimpin Aburizal Bakrie itu bahkan dicurigai bertendensi politik jangka pendek, yakni kursi kabinet. "Ini interpelasi yang dipaksakan dan sarat kepentingan politik sempit," kata Wasekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan di gedung DPR kemarin (31/8). Secara terpisah, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum juga memberikan penegasan. Menurut dia, lazimnya, partai koalisi pemerintah tidak bertanya kepada pemerintah melalui hak interpelasi. Soalnya, kata Anas, itu sama dengan bertanya kepada diri sendiri. Apalagi, Ketum Partai Golkar adalah ketua harian Sekretariat Gabungan (Setgab).
Menurut Pohan, komisi I telah meminta pemerintah segera menuntaskan permasalahan tersebut. Sejumlah langkah telah ditempuh. Di antaranya, mengajukan nota protes resmi terhadap Malaysia. Pemerintah juga mempercepat perundingan perbatasan dengan Malaysia pada 6 September mendatang di Kinabalu.
Baca Juga:
Kalau interpelasi jalan, tegas Pohan, parpol-parpol yang memiliki perpanjangan tangan di DPR melalui fraksi telah mengingkari keputusannya sendiri di komisi I. "Kalau memang ingin mengevaluasi Menlu (Marty Natalegawa, Red), intinya pengin diganti, sampaikan saja usul itu kepada presiden. Setgab kan ada. Interpelasi jangan dipakai buat yang begituan," sindirnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Koalisi pendukung pemerintah DPR kembali memperlihatkan sikap tak kompak. Golkar yang kini menjadi motor interpelasi soal masalah perbatasan
BERITA TERKAIT
- Trump Ancam Kenakan Tarif 100 Persen bagi Negara BRICS, Demokrat Dorong Insentif untuk Industri-UMKM
- Diterima Badan Aspirasi DPR, Aliansi Honorer Menyampaikan 5 Tuntutan, Begini Isinya
- Dasco Targetkan RUU BUMN Diparipurnakan 2 Hari Lagi
- Sidang Sengketa Pilkada Papua, Pakar Tata Negara: MK Jangan Mau Diintervensi
- DPR Mengesahkan RUU BUMN Saat Akhir Pekan, Dasco Ungkap Alasannya
- Anggota DPR Merespons Laporan Dugaan Pemerasan Petugas Imigrasi Kepada 44 WNA China