Panas karena Takut Degradasi

“Sebenarnya pertandingan berjalan menarik meski keras. Tapi melihat sikap keras dan beberapa kali protes yang dilayangkan Persiram sehingga beberapa kali pertandingn terhenti, itu karena ketakutan mereka akan degradasi. Dengan kekalahan ini, otomatis posisi Persiram tidak aman, karena itu sejak awal laga mereka coba berbagai usaha bagaimana pertandingan setidaknya bisa berakhir imbang,” terang Liestiadi.
Karena Persiba juga harus dalam posisi aman, tak ada pilihan lain kecuali harus memenangkan pertandingan. Alhasil, tak hanya mendominasi dengan beberapa peluangnya, tiga gol yang bersarang ke gawang Persiram pun menjadi bukti ketangguhan Beruang Madu.
“Kemenangan memang menjadi ambisi kami melawan Persiram, kami pun berhasil merealisasikannya dengan kemenangan. Dengan hasil ini kami sudah ebnar-benar aman, selanjutnya kami pun bertekad menang lawan Persiba Bantul. Masa, lawan tim di atas kita bisa menang, lawan tim degradasi tidak?” tandasnya. (san)
KERAS menjurus kasar, itulah yang diperagakan tim Persiram Raja Ampat saat menghadapi tuan rumah Persiba Balikpapan pada laga lanjutan Indonesia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kondisi Skuad Indonesia Pada Detik Terakhir Menjelang Terbang ke Sudirman Cup 2025
- Dituduh Menunggak Gaji Pemain Ratusan Juta, Manajemen PSKC Bilang Begini
- PSS Pincang, Persib Pantang Anggap Remeh
- Reaksi Ahang Setelah Posisinya Sebagai Pelatih Pelita Jaya Digantikan Justin Tatum
- Pelita Jaya Rekrut Justin Tatum Menggantikan Johannis Winar
- MotoGP Spanyol: Jerez Menyimpan Sejuta Kenangan Bagi Marc Marquez, Pahit dan Manis