Panas, Korut Luncurkan 5 Rudal Dalam Sepekan
jpnn.com, SEOUL - Korea Utara (Korut) memberikan sambutan superpanas saat perwakilan AS Stephen Biegun tiba di Seoul, Korea Selatan (Korsel), Kamis (9/5). Mereka menerbangkan dua misil dari wilayah Kusong ke Laut Timur. Peluncuran tersebut merupakan yang kedua dalam seminggu terakhir.
Menurut Yonhap News Agency, proyektil ditembakkan mulai pukul 16.29 waktu setempat. Mereka terbang setinggi 50 kilometer hingga 420 kilometer ke arah timur.
Hari peluncuran itu bertepatan dengan kedatangan Biegun ke Korsel. Utusan AS untuk Korut tersebut sengaja melawat Korsel untuk membicarakan solusi diskusi. Dia dikirim untuk menenangkan Kim Jong-un. Jelas sudah bahwa kunjungan Biegun tak diterima dengan baik.
''Sepertinya mereka benar-benar tak senang dengan akhir pertemuan di Hanoi, Vietnam. Tapi, kami peringatkan bahwa tindakan seperti itu justru mempersulit negosiasi,'' ujar Presiden Korsel Moon Jae-in sebagaimana dilansir Agence France-Presse.
BACA JUGA: Korut Kembali Luncurkan Rudal, Korsel Panik
Peneliti di Korea Institute for National Unification Hong Min menyatakan, pesan Korut kali ini sangat kuat. Sebab, mereka melakukan serangkaian uji coba dalam waktu yang singkat. Artinya, mereka meminta jaminan yang kuat dari AS terkait dengan negosiasi denuklirisasi.
''Korut sepertinya ingin mengirimkan pesan tegas. Jika AS dan sekutunya tak ingin berkompromi, Pyongyang akan kembali ke jalur awal,'' ungkap Harry Kazianis dari Centre for the National Interest. (bil/c22/dos)
Korea Utara (Korut) memberikan sambutan superpanas saat perwakilan AS Stephen Biegun tiba di Seoul, Korea Selatan (Korsel), Kamis (9/5). Mereka menerbangkan dua misil dari wilayah Kusong
Redaktur & Reporter : Adil
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan
- Mantan Menhan Ini Mencoba Bunuh Diri
- Korsel Memanas, Presiden Yoon Suk Yeol Dicekal Anak Buahnya Sendiri
- Otak di Balik Darurat Militer, Eks Menhan Korsel Terancam Berurusan dengan Hukum
- Kemlu RI Pastikan WNI di Korsel Tidak Perlu Dievakuasi
- Darurat Militer Gagal, Presiden Korsel Hadapi Pembalasan Oposisi