PANAS! Turki Kembali Peringatkan Amerika Serikat

jpnn.com - ISTANBUL - Pemerintah Turki dalam waktu dekat akan mengirimkan surat permohonan ekstradisi kepada Amerika Serikat. Sasarannya, ulama senior Fethullah Gulen yang mengasingkan diri di Negeri Paman Sam itu sejak tahun 1990.
Hal tersebut disampaikan Presiden Recep Tayyib Erdogan dalam wawancara eksklusif dengan CNN di istananya, Istanbul, Senin (28/7) malam waktu setempat. Pada kesempatan itu Erdogan mengingatkan Amerika Serikat bahwa kedua negara telah menyepakati perjanjian ekstradisi yang wajib dihormati.
"Jadi ketika Anda (AS) meminta seseorang diekstradisi, sebagai mitra strategis kami pasti menurutinya, saya mematuhi itu. Tapi jika anda menolak lakukan hal yang sama, tentu saja akan ada konsekuensi yang setimpal," ujar Erdogan saat ditanya apa reaksinya jika Amerika ogah menyerahkan Gulen.
Seperti diketahui, pemerintah Turki menuding Gulen sebagai otak upaya kudeta gagal akhir pekan lalu. Namun tuduhan tersebut dibantah langsung oleh sang ulama yang mengaku mengutuk segala tindakan tidak demokratis.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry sebelumnya menyatakan siap membantu pemerintah Turki terkait Gulen. Namun, pemerintah Turki harus bisa memperlihatkan bukti kuat mengenai keterlibatan Gulen. (dil/jpnn)
ISTANBUL - Pemerintah Turki dalam waktu dekat akan mengirimkan surat permohonan ekstradisi kepada Amerika Serikat. Sasarannya, ulama senior Fethullah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi