Pancasila Belum Dijadikan Ideologi Kerja
Jumat, 22 Juni 2012 – 21:42 WIB
"Sedangkan Sila ketiga Persatuan Indonesia, tetapi yang dikembangkan adalah sistem yang meruntuhkan nasionalisme dan patriotisme serta menonjolnya pengagungan kepentingan pribadi dan golongan," tegas Ali Masykur.
Baca Juga:
Sedangkan untuk sila keempat, dalam praktiknya justru diterjemahkan menjadi demokrasi menang-kalah, tirani mayoritas, serta terkikisnya semangat kekeluargaan dan gotong royong. "Sila kelima Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, sementara yang terjadi ketidakadilan yang merata, jurang ketimpangan kesejahteraan yang kian menganga," imbuh Ali Masykur.
Fakta ini, lanjutnya, kontradiktif dengan empat tujuan berbangsa dan bernegara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, yakni yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
"Harus diakui pencapaian empat tujuan nasional yang merangkum empat inti kebutuhan dasar warga negara yaitu keamanan, kesejahteraan, kecerdasan, dan harga diri di mata bangsa-bangsa lain tersebut masih jauh panggang dari api," tegasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Ali Masykur Musa, menyayangkan Pancasila yang hanya sebatas menjadi ideologi resmi namun
Redaktur & Reporter : Antoni
BERITA TERKAIT
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Dugaan Plagiarisme di Bawah Sumpah Ahli Kejagung, Tom Lembong Disebut Diuntungkan
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Binus University Buka Kampus Baru di Medan, Menyediakan Prodi-Prodi Unggulan
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra