Pancasila Harus Jadi Ideologi Hidup dan Praksis
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli mengatakan saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi tantangan transnasional radikal.
“Kita menghadapi tantangan ideologi transnasional radikal sangat gencar dan bahkan tidak bisa dihalangi karena adanya kemajuan teknologi," ujar Guntur saat diskusi bertajuk “Tantangan Ideologi Pancasila” yang diselenggarakan Rumah Kebudayaan Nusantara (RKN), Sabtu (5/6).
Diskusi tersebut juga menghadirkan narasumber Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo.
Romli menjelaskan penyebaran paham radikal seperti ISIS sejak tahun 2011 sudah gencar menggunakan sosial media.
“Penyebaran paham isis dari tahun 2011 dengan melancarkan propaganda melalui media sosial dan menarik simpati dunia dengam media sosial," ujar Romli
Dulu, kata dia, masyarakat belum sadar akan bahaya media sosial. Ini ancaman yang sudah terjadi, dan setelah sadar baru ada pembatasan di media sosial.
"Ada gerakan transnasional di Indonesia yang dibubarkan pada tahun 2017 yaitu hisbutahrir indonesia yang juga melakukan propaganda melalui media sosial," tuturnya.
Ancaman transnasional radikal sudah terbukti baik dalam tindakan kekerasan seperti terorisme atau politik radikal yang ingin merubah Pancasila, UUD 1945.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli mengatakan saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi tantangan transnasional radikal.
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Ahmad Muzani Ungkap Cerita Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang Rakyat: Amanat Pancasila
- Presiden Prabowo dan Tantangan Aktualisasi Pancasila
- Tindak Pidana Ideologi Negara dalam KUHP Harus Diatur Lebih Lanjut
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab jadi Landasan Egi-Syaiful Membangun Lamsel
- Hari Kesaktian Pancasila, dari Beleid Menteri Panglima Angkatan Darat ke Keputusan Pejabat Presiden