Pancasila Sakti
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Tidak ada tafsir lain, tidak ada pengamalan lain, dan tidak boleh ada pedoman lain.
Dengan senjata Pancasila, Soeharto menjatuhkan Soekarno, sang penggali dan penemu Pancasila.
Rezim Orde Lama Soekarno dianggap telah menyelewengkan Pancasila, dan Orde Baru Soeharto muncul sebagai koreksi terhadap Pancasila versi Soekarno.
Soekarno memperkenalkan demokrasi terpimpin dengan memakai Pancasila sebagai kedok.
Soeharto memperkenalkan demokrasi Pancasila dengan mempergunakan Pancasila sebagai tameng rezim otoritarianismenya.
Dua rezim yang memonopoli Pancasila itu jatuh oleh gerakan massa.
Monopoli interpretasi terhadap Pancasila menghasilkan penyelewengan yang justru sangat jauh dari nilai-nilai dasar Pancasila.
Sebagai ideologi yang terbuka dan inklusif, Pancasila tidak bisa didaku oleh satu kelompok saja dan kemudian melakukan eksklusi terhadap kelompok lain.
Sebagai ideologi yang terbuka dan inklusif, Pancasila tidak bisa didaku oleh satu kelompok saja dan kemudian melakukan eksklusi terhadap kelompok lain.
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Ahmad Muzani Ungkap Cerita Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang Rakyat: Amanat Pancasila
- Presiden Prabowo dan Tantangan Aktualisasi Pancasila
- Dilantik Jadi Presiden, Prabowo Sampaikan Terima Kasih kepada Soeharto hingga Megawati
- Kabinet Baru
- Cerita Perjuangan Bung Karno, Hasto Ingatkan Mahasiswa STIPAN Berani Perjuangkan Ide