Pancasila Sakti
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Soekarno memahami sepenuhnya bahwa Pancasila adalah ideologi eklektik yang merupakan gabungan dari berbagai macam ideologi.
Dia kemudian membuat eksperimen politik yang terlalu jauh dengan menggabungkan Islam, nasionalisme, dan komunisme menjadi satu, Nasakom.
Rekayasa politik ini tidak pernah ada di dunia dan Soekarno ingin mencobanya di Indonesia, tetapi gagal.
Upaya mendaku tafsir Pancasila secara eksklusif masih terus terjadi sampai sekarang.
Banyak yang mengeklaim paling Pancasila, sambil menyingkirkan kelompok lain yang mempunyai tafsir tersendiri terhadap Pancasila.
Kelompok nasionalis mempunyai tafsirnya sendiri.
Kelompok Islam punya tafsirnya sendiri, dan kelompok komunis punya tafsirnya sendiri.
Tidak semuanya bisa disatukan dalam satu denominasi yang sama.
Sebagai ideologi yang terbuka dan inklusif, Pancasila tidak bisa didaku oleh satu kelompok saja dan kemudian melakukan eksklusi terhadap kelompok lain.
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Ahmad Muzani Ungkap Cerita Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang Rakyat: Amanat Pancasila
- Presiden Prabowo dan Tantangan Aktualisasi Pancasila
- Dilantik Jadi Presiden, Prabowo Sampaikan Terima Kasih kepada Soeharto hingga Megawati
- Kabinet Baru
- Cerita Perjuangan Bung Karno, Hasto Ingatkan Mahasiswa STIPAN Berani Perjuangkan Ide