Pancasila tak Bertentangan dengan Ajaran Islam, Begini Penjelasannya!
“Kalau pakai dalil para kiai, pasti sudah pada paham. Kita menyantuni sifat-sifat Tuhan untuk ditiru,” ucapnya.
Kemudian, manifestasi dari sifat-sifat ketuhanan yang terbangun pada seseorang adalah terbentuknya rasa kemanusiaan yang adil dan beradab. Poin ini sesuai dengan sila kedua dari Pancasila.
“Tetapi tidak cukup orang berkeadilan, harus diwujudkan juga dengan persatuan,” ucapnya seraya memberi paparan terkait sila ketiga.
Menurut Bukhori, manusia dapat bersatu dengan erat dan harmonis ketika masing-masing individu berperilaku dengan adil dan beradab.
Tanpa mengusik hak orang lain, dan dengan santun mengimplementasikan sifat-sifat ketuhanan, dalam hal ini penyayang dan pengasih, ke lingkungan di sekitarnya.
“Sehingga setelah bersatu dan kompak, kita akan bermusyawarah dengan kekeluargaan,” tutur Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU ini melanjutkan.
Dia meyakini bahwa individu dengan semangat persatuan dan sifat keadilan akan bermusyawarah untuk menentukan cara-cara dan strategi terbaik guna merealisasikan cita-cita bersama.
Ketika seluruhnya tercapai, kata Bukhori, maka akan tercipta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
LD PBNU memaparkan bahwa Pancasila sama sekali tak bertentangan dengan ajaran Islam, begini penjelasannya.
- Humanitarian Islam dan Peran NU Dalam Membangun Papua
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Ahmad Muzani Ungkap Cerita Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang Rakyat: Amanat Pancasila
- Seusai Dilantik, Empat Menteri dari NU Minta Restu Rais Aam dan Ketum PBNU
- Presiden Prabowo dan Tantangan Aktualisasi Pancasila