Pandawa Ganjar Adakan Diskusi Kearifan Lokal Muda Dayak untuk IKN
jpnn.com, JAKARTA - Sukarelawan Pandawa Ganjar Kalimantan menggelar kegiatan diskusi tentang kearifan lokal muda dayak untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Perwakilan Pandawa Ganjar Kalimantan, Jeffry Dayak mengatakan diskusi kali ini dihadiri oleh para mahasiswa dan pemuda yang berdomisili di Jakarta.
“Kami merasa penting sebagai anak muda yang ada di Jakarta, karena IKN Nusantara akan dibangun di Kaltim. Maka kami angkat soal kearifan lokal muda dayak Kalimantan,” tutur Jeffry dalam siaran persnya, Kamis (27/7).
Jeffry menyebut pemindahan ibu kota di IKN Nusantara bukan hanya soal perpindahan gedung dan pemerintahannya. Namun, akan banyak memiliki banyak keuntungan, salah satunya pembangunan ekonomi yang merata.
“Akan banyak pembangunan ekonomi global. Hari ini kami merasa Pak Ganjar salah satu yang diharapkan karena bisa melanjutkan program IKN Nusantara yang dicanangkan Pak Joko Widodo (Jokowi),” jelasnya.
Dia menambahkan diskusi kali ini juga menghadiri narasumber yang profesional, sehingga diskusi menjadi menyenangkan.
“Luar biasa pembicara kami Ka Rani (kandidat doktor antropologi dari suku dayak), saya lihat antusiasnya luar biasa. Diarahkan pemikirannya mencintai daerah untuk memahami kearifan lokal,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu peserta sekaligus mahasiswa Meksi Paldo Rerung mengaku kegiatan kali ini sangat bagus dan berguna bagi para mahasiswa.
Sukarelawan Pandawa Ganjar menggelar diskusi bersama pemuda dan mahasiswa membahas soal kearifan lokal muda dayak.
- Standard Chartered Indonesia Pimpin Sejumlah Diskusi Strategis di Inggris
- Diskusi Pilkada dengan Anak Muda, Waka MPR Abcandra Ingatkan Sejumlah Hal Penting Ini
- KMHDI Nilai IKN Simbol Pemerataan Ekonomi Indonesia yang Harus Dilanjutkan
- MASINDO Gelar Diskusi, Soroti Kesadaran Risiko Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
- Rahmat Hamka Mengeklaim jadi Tokoh Pertama Dayak Berdoa di Titik 0 IKN
- Merespons Pernyataan Abdul Rasyid Perihal Pilgub Kalteng, Tokoh Perempuan Dayak: Tidak Objektif