Pandemi Berakhir, Kinerja Emiten Sektor Kesehatan Dinilai Kembali Positif
jpnn.com, JAKARTA - Meski pandemi Covid-19 sudah terkendali, sektor industri kesehatan (health care) dinilai masih punya daya tarik.
Setelah pandemi Covid-19 berakhir, katalis yang bisa menjaga pertumbuhan kinerja ialah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan.
Emiten sektor kesehatan di dalam negeri memiliki potensi besar meraih hasil positif pada 2023, karena masih tingginya konsumsi masyarakat dan pemerintah di sektor kesehatan baik produk maupun jasa.
"Sektor kesehatan merupakan sektor yang defensif, karena merupakan basic need atau kebutuhan primer bagi masyarakat. Dalam kondisi perlambatan, konsumsi terhadap produk kesehatan cendrung tetap stabil,” ujar Kepala Riset Praus Capital, Alfred Nainggolan dalam siaran pers, Kamis.
Terlebih lagi saat ini pemahaman masyarakat Indonesia terhadap masalah kesehatan makin baik, sehingga kebutuhan akan produk dan pelayanan kesehatan terus meningkat.
Menurut Alfred, besarnya potensi emiten sektor kesehatan untuk tetap meraih hasil positif tahun ini juga didukung oleh kondisi ekonomi nasional yang diperkirakan masih tetap mengalami pertumbuhan.
“Ekonomi Indonesia tahun ini masih tetap tumbuh positif dan ini berpengaruh besar terhadap permintaan pelayanan kesehatan di dalam negeri,” kata dia.
Sejumlah lembaga internasional, seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Pembangunan Asia (ADB), Bank Dunia dan OECD memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 mencapai kisaran 4,7 persen – 5,1 persen.
Meski pandemi Covid-19 sudah terkendali, sektor industri kesehatan (health care) dinilai masih punya daya tarik.
- Resmi Beroperasi di Indonesia, Beurer Dorong Inovasi Alat Kesehatan
- Darya-Varia dan ASKI Kerja Sama Produksi Alat Kesehatan Inovatif
- Sokong Industri Kesehatan Dalam Negeri, Kalbe Produksi Mobile X-ray dan Dialyzer
- Evolusi pada Industri Kesehatan, Rumah Sakit Bak Hotel di Malaysia
- Bank Mandiri Layani Transaksi Keuangan Rumah Sakit dengan Menggandeng ARSSI
- Misbakhun Jadi Doktor Ekonomi, Disertasinya tentang Peran DPR di Masa Pandemi