Webinar Bisnis Talk Bersama BNI, Genpi dan JPNN 'Satukan Negeri Majukan UKM'
Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, UMKM Diminta Siapkan Napas Panjang Untuk Mendaki
Protokol kesehatan tetap menjadi acuan masyarakat dalam beraktivitas di mana pun.
Ryan menjelaskan bahwa ekonomi babak belur karena pandemi Covid-19.
Dampak Covid-19 telah menyebabkan multikrisis. Episentrum yang awalnya di Tiongkok, melebar ke mana-mana.
Transmisinya dari jalur perdagangan, kemudian ke keuangan. "Sehingga terjadilah financial stress," tegasnya.
Rupiah sempat terkoreksi. Indeks harga saham gabungan atau IHSG sempat jatuh.
Itu semua, kata Ryan, akibat respons negatif atau kepanikan di tengah pandemi Covid-19.
"Orang jadi bertanya, kapan pelandaian ini selesai? Karena itu di tengah ketidakpastian, muncullah reaksi berlebihan," katanya.
Roland Berger, perusahaan konsultan strategis dan bisnis internasional menyatakan bahwa ada beberapa sektor yang terdampak serius.
Chief Economist BNI Ryan Kiryanto menitip pesan untuk pelaku UMKM bahwa perjalanan masih cukup panjang dan mendaki.
- Pemerintah Bakal Sediakan Rp 20 Triliun untuk UMKM hingga PMI
- PINTAR dan Prakerja Gelar Workshop Digital Marketing untuk UMKM: Dorong Transformasi Digital
- PNM & MES Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal untuk Nasabah
- 5 Strategi Bisnis BNI Menghadapi Tantangan Perekonomian 2025
- Pemerintah Harus Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif
- Momen Libur Nataru 2025, Indibiz Beri Kejutan untuk Pelanggan