Webinar Bisnis Talk Bersama BNI, Genpi dan JPNN 'Satukan Negeri Majukan UKM'
Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, UMKM Diminta Siapkan Napas Panjang Untuk Mendaki
Sebab, ujar Ryan, isu sentral yang terjadi saat ini, pabrik sudah mulai berproduksi tetapi konsumsi atau pembeli masih lemah. Inilah kenapa pemerintah di sana menggulirkan banyak stimulus fiskal.
"Supaya masyarakat di Tiongkok itu bisa membeli produk yang dihasilkan produsen domestiknya," kata dia.
Berbeda dengan India, Rusia, dan Brasil, kemungkinan masih akan memperpanjang kebijakan lockdown-nya.
Sebab, ujar dia, mungkin saja masih banyak masyarakat yang kurang disiplin sehingga muncul kasus baru.
"Inilah yang kami sampaikan ke depan bahwa kita masih akan melakukan perjalanan yang cukup panjang," kata Ryan.
Lantas bagaimana dengan outlook ekonomi dunia? Dalam kesempatan itu, Ryan menjelaskan bahea pada intinya ekonomi global akan turun bahkan mengalami kontraksi.
Berdasar data terbaru Juni 2010, IMF memprediksi ekonomi global akan tumbuh -4,9 persen.
OECD memprediksi -7,6 sampai -6 persen. Bank Dunia, memprediksi -5,2 persen.
Chief Economist BNI Ryan Kiryanto menitip pesan untuk pelaku UMKM bahwa perjalanan masih cukup panjang dan mendaki.
- HNW Ungkap Harapan, Siswa Madrasah Tidak Dilupakan di Program MBG
- Pemerintah Targetkan Makan Bergizi Gratis Sentuh 3 Juta Penerima hingga Maret 2025
- Batavia PIK Sukses Hadirkan Euforia Tahun Baru, Ada Pasar Rakjat Bernuansa Tempo Dulu
- Pemerintah Perlu Berhati-hati soal Penghapusan Utang UMKM
- Lewat Diaspora Loan, BNI Biayai Renovasi Restoran Indonesia di Hong Kong
- Pemerintah Bakal Sediakan Rp 20 Triliun untuk UMKM hingga PMI