Webinar Bisnis Talk Bersama BNI, Genpi dan JPNN 'Satukan Negeri Majukan UKM'
Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, UMKM Diminta Siapkan Napas Panjang Untuk Mendaki
"Jadi, sangat jatuh. Kita maklum karena negara besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok tumbuhnya negatif," jelasnya.
Namun, dia bilang bahwa tahun depan dengan recovery ekonomi yang cepat, maka perekonomian dipredoksi akan meningkat. "Range-nyakemungkinan 5 persen, tetapi bisa seperti 2019. Masih butuh waktu," tegasnya.
Lebih lanjut Ryan menuturkan bahwa betul seperti yang dikatakan Presiden Jokowi bahwa masyarakat akan terus hidup berdampingan dengan Covid-19.
"Sampai kapan, mungkin sampai vaksin diproduksi massal, diperjualbelikan di masyarakat, dan bisa dibeli di apotek-apotek dekat rumah warga. Mungkin itu baru bisa hidup tidak lagi dengan Covid-19," ujarnya.
Namun, Ryan menegaskan, yang penting ialah dalam situasi apa pun protokol kesehatan harus dijalankan.
Paket stimulus harus terus digelontorkan, terutama untuk keluarga berpenghasilan rendah.
"Terlebih untuk mereka yang kehilangan pekerjaan karena dirumahkan, pabrik tutup, dan sebagainya, termasuk rumah tangga rentan harus dijaga agar mereka bisa konsumsi," pungkasnya. (boy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Chief Economist BNI Ryan Kiryanto menitip pesan untuk pelaku UMKM bahwa perjalanan masih cukup panjang dan mendaki.
Redaktur & Reporter : Boy
- Pemerintah Bakal Sediakan Rp 20 Triliun untuk UMKM hingga PMI
- PINTAR dan Prakerja Gelar Workshop Digital Marketing untuk UMKM: Dorong Transformasi Digital
- PNM & MES Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal untuk Nasabah
- 5 Strategi Bisnis BNI Menghadapi Tantangan Perekonomian 2025
- Pemerintah Harus Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif
- Momen Libur Nataru 2025, Indibiz Beri Kejutan untuk Pelanggan