Pandemi Covid-19 Melambungkan Elektabilitas Ganjar dan PSI
“Baik Prabowo-Sandi maupun Gerindra kini menjadi pendukung pemerintah di tingkat pusat, termasuk dalam membela kebijakan Jokowi terkait corona,” lanjut Vivin. Jokowi lebih memilih pendekatan yang sangat lunak dengan mempertimbangkan aspek ekonomi dan keamanan.
Kritik deras banyak disuarakan terhadap pemerintah pusat, dari menolak lockdown hingga soal larangan mudik. Kebijakan yang diambil akhirnya berupa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dengan kelonggaran terhadap mobilitas warga dan akses transportasi umum.
Sementara itu tokoh lain yang menjadi bagian dari pemerintah pusat naik tipis elektabilitasnya. Mereka adalah Menteri BUMN Erick Thohir (naik dari 6,1 persen ke 6,3 persen) dan Menko Polhukam Mahfud MD (naik dari 1,3 persen ke 1,5 persen).
Di sisi lain sosok Agus Harimurti Yudhoyono sebagai ketua umum baru Demokrat yang berada di luar pemerintahan malah turun dari 2,8 persen menjadi 2,3 persen. Elektabilitas tokoh lainnya di bawah 1 persen, dan tidak tahu/tidak menjawab sebesar 14,8 persen.
Peta partai politik tidak jauh berubah dari survei sebelumnya, di mana PDIP masih unggul dan naik elektabilitasnya dari 28,7 persen menjadi 33,1 persen. Menyusul Gerindra yang naik tipis dari 14,3 persen menjadi 14,7 persen dan Golkar yang turun dari 9,4 persen menjadi 8,7 persen.
“Kenaikan signifikan dialami Partai Solidaritas Indonesia (PSI), melesat dari 2,5 persen ke 4,1 persen,” ujar Vivin. Salah satu faktor peningkatan adalah sikap vokal PSI terhadap kebijakan corona Anies di DKI dan aktivitas sosial kader-kader PSI di tingkat bawah dalam melawan wabah.
Pada posisi papan tengah lainnya terdapat PKS (naik tipis dari 6,2 persen ke 6,3 persen), PKB (naik dari 5,1 persen ke 5,5 persen), Nasdem (naik dari 2,6 persen ke 3,9 persen), Demokrat (turun dari 3,5 persen ke 3,3 persen), dan PPP (turun dari 3,0 persen ke 2,9 persen).
Di golongan papan bawah, penurunan paling besar dialami Perindo (1,5 persen ke 0,8 persen) dan Berkarya (1,0 persen ke 0,6 persen). Sisanya PAN (1,5 persen), Hanura (0,8 persen), Garuda (0,3 persen), PBB (0,1 persen), PKPI (0,1 persen), dan tidak tahu/tidak menjawab 13,4 persen.
Elektabilitas politikus dan partai politik mengalami pergeseran selama masa wabah Covid-19. Ada yang positif, namun ada juga yang terpuruk
- Ingin Pembangunan Jatim Dilanjutkan, Kaesang Dukung Khofifah-Emil
- Survei FIXPOLL: Elektabilitas Toha-Rohman Unggul, Lucianty-Syafaruddin Anjlok
- Puspoll Indonesia: Sumiatun-Ibnu Salim Unggul di Pilkada Lombok Barat
- Yohannis Manansang Berencana Bangun Rumah Sakit Internasional di Sentani
- Survei Elektabilitas Nasir-Wardan Unggul di Kampar, Wahid-Haryanto Moncer di Pekanbaru
- Hasil Survei Terbaru LSI soal Elektabilitas Paslon Pilkada Kota Bandung 2024, Tidak Mengejutkan