Pandemi COVID-19 Buka Banyak Kesempatan Kerja Bagi Warga Difabel di Australia

Ruang kerja Samantha di rumahnya yang dibuat dengan bantuan dari The MS Society, berisi satu kursi dengan sandaran punggung, bantal untuk menopang kaki kanannya, dan ruang untuk bisa melakukan peregangan, dan juga cukup ruangan untuk anjing yang membantunya Boston.
"Saya bisa bergerak melakukan latihan fisik tanpa harus khawatir mengganggu orang lain," katanya.
Samantha mengatakan bisa kembali bekerja juga membuat kepercayaan dirinya meningkat.
"Saya tidak merasa tidak berguna, karena sebelumnya saya sudah tidak bekerja begitu lama, dan memiliki otak yang seperti berkabut karena MS, membuat saya berpikir bahwa saya tidak bisa lagi belajar hal baru."
"Namun ternyata saya dengan cepat bisa belajar lagi.
"Kalau saya tidak tahu sesuatu, saya bisa dengan cepat bertanya di Teams kepada yang lain."
Pengajar masalah disabilitas di Flinders University di Adelaide Dr June Alexander mengatakan pandemi menyebabkan banyak dari mereka yang difabel kehilangan pekerjaan di sektor yang memang paling terpengaruh seperti pariwisata dan layanan jasa di industri minuman dan makanan.
Namun pandemi juga membuka kesempatan bagi yang lain.
Pandemi ternyata telah membuka pintu kesempatan bagi warga difabel di Austarlia untuk bisa mendapat kerja
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia