Pandemi COVID-19 Membuat Melbourne Turun ke Peringkat 8 Kota Paling Layak Huni

"Enam dari 10 kota di dalam survei Maret 2021 ada di Selandia Baru atau Australia di mana penerapan perbatasan yang ketat memungkinkan warga untuk hidup dalam situasi yang relatif normal," tulis laporan tersebut.
Indikator Melbourne yang mengalami penurunan pada tahun ini adalah soal kesehatan, budaya, dan lingkungan, meski pendidikan dan infrastruktur masih mendapat poin tertinggi.
Melbourne sendiri merupakan kota yang paling banyak melakukan lockdown ketat di Australia selama pandemi COVID-19.
Di tahun 2021, Melbourne sudah dua kali melakukannya, termasuk yang baru-baru ini diberlakukan selama dua minggu dan akan mulai dilonggarkan Kamis besok (10/06).
Sejauh ini sudah empat kali Melbourne memberlakukan 'lockdown' dan sebagian pihak mengatakan hal ini menjadi peringatan bagi Pemerintah Negara Bagian Victoria dan Pemerintah Federal Australia.
EIU tidak melakukan survei di tahun 2020 karena banyak negara memberlakukan aturan pembatasan aktivias warganya, sehingga membuat para kontributor dan pakar sulit untuk mengumpulkan data.
Survei kota layak huni ini menggunakan sekitar 30 indikator untuk menilai tingkat layak huni dari sebuah kota, mulai dari sisi stabilitas keamanan, layanan kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan dan infrastruktur.
Menurut EIU dalam laporannya, situasi pandemi telah membuat banyak kota di dunia menderita dan menajdi "tidak layak" huni bagi warganya dibandingkan tahun-tahun sebelumya.
Akibat pandemi COVID-19 kota-kota di dunia sekarang menjadi lebih kurang nyaman untuk dihuni dibanding sebelumnya
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya