Pandemi Covid-19 Tak Halangi Petani OKU Panen Raya Padi dan Jagung

Pandemi Covid-19 Tak Halangi Petani OKU Panen Raya Padi dan Jagung
Petani OKU melakukan panen raya. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia saat ini tidak menyurutkan para petani padi dan jagung di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) untuk melakukan panen raya. Panen pun sudah dimulai sejak bulan Februari hingga bulan Mei 2020.

Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten OKU Joni Saihu mengatakan, lahan dari Program Selamatkan Rawa Sejahterakan petani (Serasi) seluas 300 ha turut menyumbang stok pangan pada musim panen raya tersebut. Selain dari lahan sawah, panen padi kali ini turut disumbang dari lahan kering atau padi ladang.

"Dan pada bulan Maret kemaren luas lahan yang kami panen sudah termasuk luas lahan dari kegiatan Serasi, totalnya 1.256 hektar. Puncak panen raya berlangsung pada bulan April ini diperkirakan seluas 1.453 hektar," demikian dikatakan Joni di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten OKU, Selasa (7/4).

Sedangkan untuk lahan jagung panen bulan Maret seluas 1.620 ha, dan pada bulan April seluas 1.793 ha. Adapun harga pangan khususnya padi dan jagung masih stabil, yakni untuk padi dikisaran Rp.4.000/kg sampai Rp.4.200/kg gabah kering panen (GKP) dan untuk Jagung Rp. 3.200/kg sampai Rp.3.500/kg pipil kering panen.

"Dalam hal menjaga produksi, kita minta kepada para penyuluh pertanian agar setiap bertemu dengan petani selain memberikan penyuluhan tentang pertanian mereka juga memberikan sosialisasi tentang Covid-19," beber Joni. "Diharapkan walaupun adanya pandemi Covid-19 ini kebutuhan hidup petani dapat terpenuhi," sambungnya.

Di kesempatan berbeda, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi menuturkan, sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa untuk menghadapi musim panen raya padi dan jagung terlebih di tengah pandemi virus corona, proses panen harus dipastikan berhasil dan harga menguntungkan petani.

"Kementan telah menyiapkan beberapa langkah strategis. Salah satunya menggerakkan Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling), membangun kemitraan dengan pelaku usaha, dan memperlancar distribusi dengan bantuan angkutan serta meminta para pengusaha di bidang pangan turut serta menjaga stok dan harga agar tetap stabil, serta tidak mengambil keuntungan dari keadaan yang disebabkan virus corona," tegasnya.

Selain itu, Suwandi menyebutkan Kementan juga melakukan penyaluran alat pasca panen, pemberian bantuan benih dan gerakan olah tanah, hingga pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT). Bahkan pemerintah daerah diminta untuk ikut menyerap hasil panen dengan mengerahkan pegawai ASN maupun menggelar pasar murah.

Pandemi COVID-19 tak menyurutkan semangat petani padi dan jagung di Kabupaten OKU melakukan panen raya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News