Pandemi Membuat Orang Australia Makin Religius atau Malah Meninggalkan Agamanya
Dia sangat kaget ketika keduanya membalas suratnya dengan cara yang membuatnya merasa tidak dihakimi.
"Mendapat tanggapan dari mereka membantu saya kembali ke hal serupa, tetapi dalam bentuk yang berbeda," katanya.
Sementara imannya pada agama Kristen belum pulih, dia sekarang menggambarkan dirinya sebagai seorang "agnostik yang penuh harapan".
Menyerahkan hidup kepada Yang Mahakuasa
Tidak seperti Satara, warga Australia lainnya justru semakin dekat dengan agama dan keyakinan mereka selama pandemi.
Menurut penelitian McCrindle, sepertiga warga Australia mulai memikirkan Tuhan sejak COVID merebak, dan tiga dari 10 orang mengaku lebih banyak berdoa.
Hampir setengahnya mengaku lebih memikirkan arti hidup dan kefanaan dunia ini.
Hal itu yang terjadi pada pelatih motivasi Alana Mai Mitchell yang menemukan rasa spiritualitas baru selama pandemi.
Wanita berusia 36 tahun ini mengatakan bahwa dia mendapati dirinya lebih banyak melihat "ke dalam", merenung, berefleksi.
Pandemi COVID-19 mengubah relasi sejumlah warga Australia dengan agama mereka. Ada yang meninggalkan agamanya, ada pula yang justru semakin religius
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara