Pandemi oh Pandemi, Bikin Kopi Gayo Menumpuk di Gudang, Tak Ada yang Beli
Pandemi oh Pandemi, Kopi Gayo Menumpuk di Gudang tak Ada yang Beli

"Kekhawatiran kami adalah ketika bertemu kembali dengan panen, ini kan panen sebulan lagi. Itu mungkin akan menyebabkan tersendat lagi dan barang semakin menumpuk," tambahnya.
Karena itu Armiadi berpendapat bahwa untuk kondisi saat ini bisa menjual kopi saja sudah baik walaupun harganya murah.
Menurutnya jika kopi terus menumpuk di gudang sampai masa panen selanjutnya tiba, maka dikhawatirkan harga jual kopi akan semakin menurun.
"Karena krisis ini kami belum tahu sampai kapan. Memang diprediksi panen ke depan harganya akan lebih rendah. Ini tidak sama seperti kondisi-kondisi yang pernah terjadi, kami menahan kopi lalu menjualnya saat harga naik. Ini sangat berbeda, karena kondisi sekarang konsumsi untuk kopi dunia berkurang," sebut Armiadi.
Sementara terkait pernah adanya pernyataan PLT Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang menyatakan Presiden Jokowi akan membeli semua kopi Gayo yang tertumpuk di gudang kata Armiadi, hal itu tidak ada realisasinya sampai saat ini.
"Realisasinya tidak ada. Sejak awal pun kami kalangan eksportir tidak yakin itu," ucapnya. (ant/ngopibareng/jpnn)
Harga jual kopi Gayo saat ini juga terus menurun dan tidak ada pemesanan untuk ekspor ke luar negeri.
Redaktur & Reporter : Natalia
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Dana Penanganan Covid-19 di Sumbar Diduga Dikorupsi, Belasan Saksi Diperiksa
- Waspada Covid Kembali, Kemenkes Imbau Masyarakat Terapkan Hidup Sehat dan Terapkan Prokes
- Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run Siap Kembali Manjakan Para Runner
- Tren Pemulihan Ekonomi Makin Solid Setelah Pandemi Covid-19 Berlalu
- Kongres APAO 2024, Kemenparekraf Sebut Sektor Ini Memberi Dampak Ekonomi Positif