Pandemi Picu Anak Putus Sekolah dan Pernikahan Dini, DPR Minta Pemerintah Memberi Solusi
![Pandemi Picu Anak Putus Sekolah dan Pernikahan Dini, DPR Minta Pemerintah Memberi Solusi](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2019/10/27/azis-syamsuddin-foto-humas-dpr-71.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta pemerintah memberikan solusi atas banyaknya angka putus sekolah dan pernikahan dini di masa pandemi Covid-19.
“Pemerintah harus dapat meminimalisasi angka putus sekolah dan pernikahan anak,” kata Azis, Jumat (19/2).
Azis meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Dinas Pendidikan dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan pemetaan alasan yang menyebabkan terjadinya peningkatkan angka putus sekolah dan pernikahan anak.
Ia meminta pemerintah mencarikan solusi bagi anak didik untuk melanjutkan sekolah baik itu secara pembelajaran jarak jauh maupun langsung, sehingga bisa memperoleh ijazah dan siap bekerja.
Azis menjelaskan dari hasil pengawasan KPAI, pandemi Covid-19 telah berdampak kepada tingkat sosio ekonomi angka kemiskinan penduduk yang meningkat sehingga berpotensi meningkatkan angka kasus putus sekolah dan pernikahan anak.
Anak putus sekolah atau menikah di usia dini selama pandemi Covid-19 memiliki pertimbangan untuk membantu ekonomi keluarga mereka, karena banyak orang tuanya yang kehilangan pekerjaan.
Azis juga mengimbau kepada para orang tua murid mendukung dan meningkatkan peran dalam mengawasi aktivitas belajar anak di rumah dan pergaulan di lingkungan sekitar.
“Sehingga anak dijauhkan dari keinginan untuk putus sekolah maupun melakukan pernikahan dini karena faktor kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19,” ujarnya.
DPR meminta pemerintah dapat meminimalisasi angka putus sekolah dan pernikahan anak selama pandemi Covid-19.
- 11 Rekomendasi Penyelesaian Honorer, Pemerintah & DPR RI Perlu Mendengar
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus
- Bappenas Minta Tambah ASN & Kantor Baru di Tengah Efisiensi Anggaran, Hillary: Apa Urgensinya?
- Vonis Harvey Moeis Diperberat, Komisi III DPR: Ini Tamparan untuk Kejaksaan
- Polda Babel Sukses Berantas Geng Motor, Sahroni: Strateginya Patut Dicontoh
- Komisi IV Tunda Pembahasan Efisiensi Anggaran Bareng Mitra, Ini Masalahnya