Pandemi tak Menyurutkan Gus Menteri Laksanakan Perintah Presiden Jokowi
Dia meyakini persoalan ini tidak sulit dituntaskan bila dilakukan pendekatan secara mikro. Oleh karena itu, kata dia, pemutakhiran data IDM berbasis SDGs Desa sanbat penting dan efektif.
"Dengan SDGs Desa ini, semua permasalahan di desa bisa terencanakan pembangunannya dengan berbasis data dan berbasis masalah. Karena kelemahan perencanaan pembangunan sebelumnya karena basisnya kurang, seperti datanya tidak valid dan tidak berbasis masalah," kata dia.
Selain webinar, Gus Menteri juga tetap melakukan kunjungan langsung ke desa. Pasalnya, dia menyadari bahwa yang berhubungan dengan masyarakat desa tidak serta merta bisa diwakili secara virtual.
Harus ada pertemuan dan dialog yang di masa era pandemi Covid-19 ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Lebih lanjut Gus Menteri menyatakan, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) memiliki kebijakan baru yang disebut Tim Sapa Desa.
Tim yang terdiri dari 35 personel ini setiap harinya menghubungi kepala desa dan perangkat desa dengan berbasis zonasi.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang kemudian didiskusikan untuk dicarikan solusi yang tepat.
Namun, Gus Menteri memastikan Tim Sapa Desa akan terus berlanjut meski era pandemi Covid-19 telah usai, karena program ini memang efektif untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di desa.
Gus Menteri mengatakan era pandemi Covid-19 tidak menyurutkan langkahnya melaksanakan perintah Presiden Jokowi untuk memperhatikan dan membangun desa.
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Eddy-Riezky Komitmen Hapus Pungli dan Hadirkan 'Satu Desa 5 Sarjana' di Sumsel
- Mendes Yandri Dorong Kolaborasi Pemda dan Pemdes untuk Kemajuan Desa Mandiri
- Jalankan Arahan Presiden Prabowo, Mendes Yandri Pilih Bermalam di Desa Margorejo
- Mendes Yandri Ajak Warga Desa Fokus Kembangkan Produk Lokal