PANDI Ajak Masyarakat Perangi Pishing
jpnn.com, JAKARTA - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) meresmikan Indonesia Anti-Phising Data Exchange.
Peresmian itu sekaligus mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memerangi phising atau jenis rekayasa sosial.
Kejahatan itu di mana penyerang siber mengirim pesan penipuan yang dirancang untuk mengelabui korban agar mengungkapkan informasi sensitif.
Indonesia Anti-Phising Data Exchange itu diresmikan PANDI pada sela-sela PANDI Meeting 12 yang berlangsung 21-27 Agustus, dengan mengambil tema "Langkah Kemajuan atas Ketahanan dan Kehadiran Digital Bangsa Indonesia".
Ketua PANDI, Yudho Giri Sucahyo, mengatakan upaya memerangi phising penting di tengah pertumbuhan internet yang makin massif dan menuntut perlunya peningkatan kemananan.
Bersamaan itu, PANDI juga merayakan keberhasilannya atas capaian penggunaan tertinggi nama domain kode negara di Asia Tenggara.
Keberhasilan PANDI membawa domain .id sebagai domain berpengguna terbanyak dibanding domain sejenis di Asia Tenggara, merupakan hasil kerja keras PANDI bersama pemangku kepentingan serta mitra.
"Jumlah pengguna domain .id baru mencapai 35 persen atau posisi kedua dari jumlah domain yang ada di Indonesia, ke depannya kami mengajak pemangku kepentingan, swasta, dan masyarakat menggunakan domain .id," kata Yudho.
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) meresmikan Indonesia Anti-Phising Data Exchange.
- Leonardo Hutabarat Ungkap Strategi Hadapi Serangan Siber di Era Digital
- Kiprah 18 Tahun PANDI: Membangun Ekosistem Digital Indonesia
- PANDI Mengeklaim Jalankan Tata Kelola Domain .id Secara Transparan dan Bertanggung Jawab
- Ada Dugaan Praktik Bisnis Pengelolaan Nama Domain, Pendiri PANDI Angkat Bicara
- 2 Tips Mencegah Serangan Siber di Sektor Keuangan
- Ancaman Siber Meningkat, Grant Thornton Dorong Perlindungan Data Pribadi Bagi Individu