PANDU: Kekerasan Jangan Dibiarkan Begitu Saja!
jpnn.com - JAKARTA – Sekretaris Jenderal PAN Muda (Pandu) Elias Sumardi Dabur mengatakan kekerasan masih mewarnai pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pilkada) serentak tahap pertama, 9 Deseember 2015 yang tersebar di 9 provinsi, 36 kota dan 224 kabupaten. Faktor pemicu konflik tidak berbeda jauh dari pilkada-pilkada sebelumnya antara lain konflik elit, isu kecurangan pemilu, netralitas penyelenggara, netralitas aparatur birokrasi, lemahnya penegakan hukum, sengketa hasil akhir dan kekerasan antar pendukung.
Salah satu kasus yang terjadi ialah penculikan terhadap Marsel Jeramun, kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat. Marsel diculik oleh lima orang pendukung pasangan calon lain karena diduga melakukan money politik. Mobilnya dirusaki, ban mobilnya di kempes.
“Kekerasan fisik ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Aparat penegak hukum harus mengambil langkah penegakan hukum untuk memberikan efek jera kepada para pelaku,” tegas Elias di Jakarta, Minggu (13/12).
Elias mengajak segenap komponen masyarakat Manggarai Barat seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, dan aktivis prodemokrasi harus bisa bergerak dan bertindak sinergis untuk menciptakan suasana kondusif pasca pemungutan suara.
“Konflik yang dibiarkan terjadi daya rusaknya bersifat jangka panjang dan menjadi beban sejarah yang tak ringan dalam masa pemerintahan kepala daerah terpilih,” kata Elias.
Menurut Elias, sinergisitas berbagai komponen dalam masyarakat perlu dibangun guna menghadirkan suasana damai, menghargai perbedaan pilihan serta menjunjung tinggi politik berkeadaban.
Diberitakan sebelumnya, Pilkada di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ricuh. Selain membakar puluhan kotak suara, tim sukses pasangan Maxi – Asis mengaku menangkap salah satu anggota DPRD Manggarai Barat dari Partai Amanat Nasional (PAN), Marsel Jeramun karena diduga melakukan praktek politik uang dengan mempengaruhi petugas PPK Ndoso.
Seperti disaksikan Timor Express (Grup JPNN.com) di kantor Panwaslu Manggarai Barat, massa tim paket Maxi–Asis membawa Marsel Jeramun ke kantor Panwas dengan tuduhan melakukan praktek politik uang dengan mempengaruhi PPK Ndoso.
JAKARTA – Sekretaris Jenderal PAN Muda (Pandu) Elias Sumardi Dabur mengatakan kekerasan masih mewarnai pelaksanaan pemilihan kepala daerah
- Hasto Tuding Ara Main SARA soal Pramono-Rano Didukung Anies, Prabowo Pasti Tak Suka
- Prabowo Yakin Andra Soni Akan Membawa Banten Lebih Baik
- Polda Riau dan TNI Sebar 1.615 Personel Demi Kelancaran Pilkada 2024
- Golkar Sentil Supian Suri soal Kartu Depok Sejahtera
- Tim Hukum RIDO Kecam Persekusi yang Dialami Sukarelawannya yang Pasang Stiker
- Bawaslu Sleman Tangani Praktik Politik Uang Oleh Tim Paslon Nomor Urut 01