Panduan Merakit Bom di Laptop Noordin
Sabtu, 19 September 2009 – 05:56 WIB
Karena 'hanya' Urwah, maka Densus hanya mengerahkan 15 personel CRT ( Crisis Response Team, tim penyergap). Itu sangat jauh berbeda saat penggerebegan Temanggung yang menurunkan 250 personel lebih. "Memang hanya 15 ," ujar Kadivhumas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna mengkonfirmasi.
Mantan anggota JI Nasir Abbas juga menduga Noordin sekedar konsolidasi di Mojosongo. "Kalau sampai sembunyi bersama itu jelas melanggar aturan agar melarikan diri secara terpisah. Apalagi, Aji dan Urwah sudah dinyatakan sebagai DPO," kata Nasir.
Atau, Noordin memang sedang dalam posisi terkunci. "Dia sedang merencanakan serangan lanjutan karena itu memanggil Urwah dan Aji melalui kurir untuk rapat darurat di rumah Susilo," katanya. Dalam standar kelompok itu, dalam kondisi darurat senjata harus selalu dibawa.
Kapolri Jendral Bambang Hendarso mengkonfirmasi sejumlah dokumen dan file-file penting ditemukan Densus 88 di rumah Susilo. "Itu untuk konsumsi internal. Dokumen-dokumen itu sedang dikembangkan," kata BHD di Istana Negara kemarin (18/09).
JAKARTA - Para penyidik Densus 88 Mabes Polri ternyata belum bisa berlebaran dengan lega. Dalam dokumen dan komputer jinjing ( laptop) yang ditemukan
BERITA TERKAIT
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat