Panen Bibit Padi di Al-Zaytun
Rabu, 11 Juli 2012 – 07:56 WIB
SDA mengaku tak pandai bertani. Tapi dari pengamatannya, justru hasil penelitian padi di Al-Zaytun sungguh menggembirakan. Sebab, santri diberi pembekalan ilmu pertanian. Bahkan bukan hanya dalam bidang tani, tetapi juga bidang ternak dan perikanan.
Baca Juga:
’’Jadi Pondok Pesantren Al-Zaytun ini kami harapkan mampu memberikan kontribusi terbaiknya buat bangsa Indonesia, khususnya dalam bidang ketahanan pangan. Menurut saya, statemen yang berhubungan dengan ketahanan pangan, bukan merupakan sesuatu yang pantas atau tidak pantas, atas siapa yang berbicara. Seperti saya, seorang menteri agama membahas soal pertanian, kelihatannya memang tidak nyambung. Tetapi saya sadar, bahwa hal ini merupakan tanggung jawab semua masyarakat Indonesia. Hingga saya akhirnya memberanikan diri, kembali mendatangi Pesantren Al-Zaytun ini,’’ lanjut ayah empat anak ini.
SDA melanjutkan, penyerapan tenaga kerja juga merupakan sesuatu yang menjadi titik kulminasi dari peningkatan ketahanan pangan, yang tentunya juga harus melalui peningkatan dan perluasan lahan pertanian. ’’Apabila penyerapan tenaga kerja berhasil diserap sebagai suatu penggerak dari ketahanan pangan, maka ekonomi, politik, dan lain-lain akan secara otomatis menjadi kuat pula,’’ kata SDA sambil mengangkat tangannya.
Sementara itu, Panji Gumilang menjelaskan bahwa padi Sigla Milir memiliki keunggulan antara lain daunnya berdiri dan tahan terpaan angin kencang. Butir padinya lebih banyak jika dibandingkan jenis padi lainnya. Panji berharap, padi ini dapat meningkatkan penghasilan bagi petani jika dikembangkan. Untuk itu, Al-Zaytun akan mengawalinya. (har)
INDRAMAYU--Menteri Agama Suryadharma Ali kembali berkunjung ke Pesantren Al-Zaytun. Namun, kunjungan kali ini sangat berbeda. Menteri yang juga ketua
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi