Panen Kritik Data Kematian Covid-19, Jubir Menko Marves Menjelaskan Duduk Perkara, Oalah...
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Jubir Menko Marves) Jodi Mahardi menjelaskan duduk perkara mengapa pemerintah tidak mencantumkan data kematian Covid-19.
"Bukan dihapus, hanya tidak dipakai sementara waktu," tegas Jodi pada awak media di Jakarta, Rabu (11/8).
Menurut Jodi, pemerintah memiliki alasan mengapa tetiba data tersebut tidak dicantumkan.
"Karena ditemukan adanya input data yang merupakan akumulasi angka kematian selama beberapa minggu ke belakang, sehingga menimbulkan distorsi dalam penilaian," beber Jodi.
Dia juga menjelaskan banyak angka kematian yang ditumpuk-tumpuk, atau dicicil pelaporannya, sehingga dilaporkan terlambat.
"Jadi terjadi distorsi atau bias pada analisis, sehingga sulit menilai perkembangan situasi satu daerah," ungkapnya.
Jodi menyebut hal serupa terjadi dengan kasus aktif banyak kasus sembuh yang belum terlaporkan.
"Terus diambil langkah-langkah perbaikan untuk memastikan data yang akurat," kata dia.
Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Jubir Menko Marves) Jodi Mahardi menjelaskan duduk perkara mengapa pemerintah tidak mencantumkan data kematian Covid-19.
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?