Panen Padinya Dihargai Tinggi, Petani Desa Ambulanu 'Ceme'

jpnn.com, KONAWE - Kelompok tani Sumber Rejeki Desa Ambulanu, Kecamatan Pondidaha Kabupaten Konawe melaksanakan panen padi, Minggu (17/12).
Panen dilakukan bersama Kepala BPTP Sultra, Dinas Pertanian, Peneliti, Penyuluh, TNI dan Kelompok tani.
Menurut penyuluh pertanian setempat, luas sawah yang dipanen sekitar 199,5 ha varietas Mekonga. Benih padi berasal dari bantuan pusat.
Teknologi yang diterapkan dalam usaha tani padi yaitu tanam pindah dan tanam secara tabela serta pemberian pupuk berimbang.
Menurut penyuluh setempat, hasil panen musim ini sangat baik. Produktivitas 8 ton GKP dengan harga juall Rp 4.500 per kilogram.
Saat ini, petani di wilayah Pondidaha merasa Ceme yang artinya untung (bahasa setempat-red), karena hasil panen bagus dan harganya tinggi.
Di musim paceklik 2017 ini, produksi padi di Kabupaten Konawe mampu menyediakan beras untuk memenuhi konsumsi masyarakat. Sehingga pasokan beras cukup sekaligus harga beras stabil.
Terjaminnya produksi padi Kabupaten Konawe ini untuk mengantisipasi dampak paceklik. Pemerintah telah menyalurkan bantuan cukup banyak ke petani, seperti pompa air, traktor dan benih berkualias, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, embung dan lainnya.
Hasil panen padi varietas mekongga dihargai tinggi, petani Desa Ambulanu, Pondidaha, Konawe, Sulawesi Tenggara merasa ceme alias untung (bahasa setempat).
- Regenerasi Petani Muda, Kementan Resmi Buka PMB Polbangtan dan PEPI 2025
- Mengembangkan Keterampilan Petani Nunukan demi Mewujudkan Swasembada Pangan
- Kabupaten Bulungan Siap Dijadikan Target Sentra Produksi Beras
- Optimalkan Lahan Rawa dan Kering untuk Wujudkan Swasemada Pangan
- Kementan Dorong Pemberdayaan dan Keterlibatan Wanita Tani
- Tingkatkan Daya Saing Petani, Kementan Perkuat Kelembagaan Petani