Panen Perdana Melon Intanon di Cianjur, Keuntungannya Menggiurkan!

Panen Perdana Melon Intanon di Cianjur, Keuntungannya Menggiurkan!
Direktur Buah dan Florikultura Liferdi Lukman (kiri) melakukan panen perdana melon varietas intanon di lahan green house Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jumat (24/11). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

"Pemilihan melon yang berukuran kecil ini menurut petani karena mengikuti selera pasar. Pasar menyukai melon yang cukup sekali makan. Harganya pun bagus dan ada kesinambungan untuk kebutuhan benih bagi petani," terang Liferdi.

Hasil panen dari green house ini, lanjut Liferdi, langsung diambil oleh offtaker.

Artinya, sudah ada kesepakatan dengan mitra terkait harga. Offtaker mengambil melon dengan harga Rp 25 ribu per kilogram.

"Dalam satu tahun, bisa dilakukan lima kali panen. Jika rata-rata satu pohon menghasilkan lima buah melon dengan berat total lima kilogram per tahun dan satu green house terdapat seribu pohon, maka penghasilan bisa mencapai Rp 125 juta dalam satu tahun," papar Liferdi.

Ketua Kelompok Tani Gede Harepan Uden Suherlan mengatakan pada awalnya bersama 84 anggota lainnya mengembangkan paprika dan aneka komoditas hortikultura lainnya.

Semenjak pandemi, usaha taninya beralih ke melon kimochi.

Ketika mendengar akan menerima bantuan, dirinya berkomunikasi dengan PT Karya Masyarakat Mandiri, offtaker yang biasa mengambil hasil panen agar menanam melon intanon.

"Rekomendasi offtaker kami agar melihat kebutuhan pasar yang menyukai melon berukuran kecil. Melon intanon ini setahun bisa lima kali panen. Perusahaan ini mengambil ke kami Rp 25 ribu per kilogram. Insyaallah sekali panen kami bisa mendapat Rp 25 juta," beber Uden.

Keuntungan dari budidaya melon varietas intanon yang ikelola Kelompok Tani Gede Harepan di Cianjur sungguh menggiurkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News